SELAMAT DATANG di SALAMKU7

Kamis, 15 April 2010

Proposal

PANITIA BAKTI SOSIAL
“Dengan hati, kita berbagi dan Peduli”
KERJASAMA
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU )
DAN
PERSATUAN MASYARAKAT PATI (PMP )
Sekretariat : Gg.KH. Ridwan no. 05 Sukolilo Pati hp.085641110437


I. PENDAHULUAN
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat.
Adapun IPNU sebagai generasi penerus sekaligus elemen intelektual dalam Masyarakat adalah salah satu pihak yang turut mengemban amanah pembangunan bangsa.Sesuai dengan visi misi IPNU, peran serta Pelajar dalam masyarakat tidaklah dibatasi pada kewajiban Organiisasi dan lingkungan saja, melainkan juga vital pada berbagai fungsi lain di lapangan. Pemuda dituntut untuk secara kritis mampu terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan nasional, melalui proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan. Dan pengabdian Pelajar khususnya pemuda di bidang pembangunan masyarakat ini dapat dimulai sejak dini melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti.
Salah satu langkah yang dapat diambil IPNU, dalam hal ini Pengurus Anak Cabang IPNU Sukolilo Sebagai Organisasi yang peduli terhadap masyarakat adalah melalui kegiatan-kegiatan Bakti Sosial dan kemanusiaan. Dengan salah satu bentuknya adalah kegiata Pengobatan Gratis Diharapkan, suatu kegiatan Bakti Sosial yang dikelola secara optimal dan terorganisir dapat mengemas misi pendidikan, promosi kesehatan sekaligus alokasi bantuan materiil bagi masyarakat yang membutuhkan, dimana pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf hidup serta peningkatan kesejahteraan jangka panjang yang mandiri dan terarah.
Peran aktif IPNU ini tentunya tidak lepas dari dukungan Persatuan Masyarakat Pati (PMP ) sebagai Organisasi yang cukup banyak memahami kondisi kemasyarakatan Pati umumnya. Dukungan dari berbagai pihak akan menjadi suatu kehormatan dan harapan besar bagi kami. Untuk kemudian bersama-sama, dapat mewujudkan tujuan sosial kemanusiaan kemasyarakatan melalui kegiatan ini.





II. DASAR KEGIATAN

1. Rapat Pengurus IPNU Tanggal 26 Mei 2009
2. Program kerja Departemen Sosial IPNU


III. SASARAN KEGIATAN

1. Masyarakat
a. Ibu-ibu
b. Bapak-bapak
c. Remaja
d. Anak-anak

IV. TUJUAN KEGIATAN

1. Memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam meningkatkanwawasan terutama di bidang kesehatan.
2. Mempererat hubungan kekeluargaan antara IPNU dengan masyarakat desa .

V. MANFAAT KEGIATAN

1. Meningkatkan Kesehatan masyarakat pedesaan
2. Meningkatkan rasa solidaritas pada Pelajar dan Pemuda serta pengabdian terhadap masyarakat.

VI. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Bakti Sosial Ini Berbentuk Pengobatan Gratis atau Sejenisnya

VII. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini Bakti Sosial Ini bertemakan :
”Dari Hati, Kita Berbagi dan Peduli“

VIII. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Pelaksanaan Bakti Sosial 2009 ini akan di laksanakan pada :
Hari/Tanggal : Ahad, 05 juli -18 Oktober 2009
Tempat : 16 Desa di Kecamatan Sukolilo Pati.


IX. SUSUNAN PANITA
Terlampir

X. ESTIMASI DANA
Terlampir


XI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, sebagai kerangkai acuan di depan, hal-hal yang belum terkait dan tercantum dalam proposal ini akan diatur dikemudian hari.

Sukolilo, 2 Juni 2009
Panitia Bakti Sosial
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’

Ketua Panitia Sekretaris



Imam Musabat Moh. Anshori

Menyetujui,

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ Persatuan Masyarakat Pati



Abdussalam, A.Ma Joko Sutrisno
Ketua ketua

Mengetahui,
Camat Sukolilo


PANITIA BAKTI SOSIAL
“Dengan hati, kita berbagi dan Peduli”
KERJASAMA
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU )
DAN
PERSATUAN MASYARAKAT PATI (PMP )
Sekretariat : Gg.KH. Ridwan no. 05 Sukolilo Pati hp.085641110437


SUSUNAN KEPANITIAN BAKTI SOSIAL 2009

Pelindung : - Drs.Sukismanto
Penasehat : - Bambang Susilo, S.Pd

Penanggung Jawab : - Abdussalam


Ketua : - Imam Musabat
Sekretaris : - Moh.Anshory

Bendahara : - Edi s
Sie. Usaha Dana : - Mujiono
- Suprianto, A.Ma
- Fatoni
Sie. Acara : - Mukhlisin, A.Ma
- Moh. Arifin
- M. Abdul Mufid

Sie. Humas : - M.Sulaiman
- Nur Ahmad Syaifuddin
- Bayu Setiawan


Sie. Perlengkapan : - M. Safarin
- M.Arif
- kolidin

Sie. Konsumsi : - Anik Alfa
- Bahtiar Ahmad Yusuf
- M.f Alam

Sie .Pubdekdok : - Ishak
- Moh. Khoirul Mustaqim
- Abdur Rouf
- Sigid






PANITIA BAKTI SOSIAL
“Dengan hati, kita berbagi dan Peduli”
KERJASAMA
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU )
DAN
PERSATUAN MASYARAKAT PATI (PMP )
Sekretariat : Gg.KH. Ridwan no. 05 Sukolilo Pati hp.085641110437


JADWAL PELAKSANAAN BAKTI SOSIAL 2009
SE- KECAMATAN SUKOLILO



NO Hari/tanggal Tempat Waktu
1. Ahad,5 Juli 2009 Desa Kuwawur 08.00 - selesai
2. Ahad,12 Juli 2009 Desa Pakem 08.00 - selesai
3. Ahad ,19 Juli 2009 Desa Prawoto 08.00 - selesai
4. Ahad,26 Juli 2009 Desa Sumbersoko 08.00 - selesai
5. Ahad, 2 Agustus 2009 Desa Cengkalsewu 08.00 - selesai
6. Ahad, 9 Agustus 2009 Desa Tompe 08.00 - selesai
7. Ahad,16 Agustus 2009 Desa Wegil 08.00 - selesai
8. Ahad,23 Agustus 2009 Desa Sukolilo 08.00 - selesai
9. Ahad,30 Agustus2009 Desa Baleadi 08.00 - selesai
10. Ahad,6 September 2009 Desa Kasiyan 08.00 - selesai
11. Ahad,13 September 2009 Desa Porang Paring 08.00 - selesai
12. Ahad,20 September 2009 Desa Kedung Winong 08.00 - selesai
13. Ahad,27 September 2009 Desa Baturejo 08.00 - selesai
14. Ahad,4 Oktober 2009 Desa Wotan 08.00 - selesai
15. Ahad,11 Oktober 2009 Desa Gadudero 08.00 - selesai
16. Ahad,18 Oktober 2009 Desa Kedumulyo 08.00 - selesai








PANITIA BAKTI SOSIAL
“Dengan hati, kita berbagi dan Peduli”
KERJASAMA
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU ) DAN
PERSATUAN MASYARAKAT PATI (PMP )
Sekretariat : Gg.KH. Ridwan no. 05 Sukolilo Pati hp.085641110437

ESTIMASI DANA
BAKTI SOSIAL SE KECAMATAN SUKOLILO PATI 2009
1. Kesekretariatan 1.Pembuatan Proposal dan LPJ Rp: 400.000
2.Administrasi Rp: 200.000
2.Perlengkapan 1.Sewa tenda dan kursi Rp: 300.000
3.Penggalian Dana 1.Transportasi Rp: 300.000
2.Komunikas Rp: 150.000
4.Dokumentasi dan Publikasi 1.Publikasi
a.Pamflet 100Lembarx@500 Rp: 50.000
b.Name tag Panitia 20 buahx@2500 Rp: 50.000
c.Tinta Rp; 100.000
d.Spanduk 4 buah x @75.000 Rp: 300.000
e.Backdroop Rp: 250.000
5.Humas 1.Transpot Panitia 20 orang x 10.000 Rp: 200.000
6.Konsumsi 1.Makan Besar
a.Tim Medis @10.000 x 10 Rp: 100.000
b.Tamu Undangan @10.000 x1 0 Rp; 100.000
c.Panitia @ 5.000 x 20 Rp: 100.000
2.Snack
a.Tim Medis @ 5.000 x 10 Rp: 50.000
b.Tamu Undangan @ 5.00 x 10 Rp; 50.000
c.Panitia @3.000 x 20 Rp: 60.000
3.Dus Air Mineral @ 15.000 x 3 Rp: 45.000
4.Konsumsi Rapat Rp: 50.000
7. Biaya Medis Rp: 500.000
8. Lain – Lain Rp: 200.000
Total Rp: 3.455.000
Total Keseluruhan Kegiatan BaktiSosial Pengobatan Gratis:
Rp 3.455.000x16 Desa se kecematan Sukolilo: Rp. 55.280.000






PROPOSAL
KEGIATAN BAKTI SOSIAL
SE-KECAMATAN SUKOLILO PATI




KERJASAMA




Sekretariat : Gg.KH. Ridwan no. 05 Sukolilo Pati hp.085641110437

Proposal

TEAM KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS ( UMK )
2009
“Satuikan visi demi terciptanya masyarakat yang madani “
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
Sekretariat :Posko KKN UMK 2OO9 Desa Bologarng RT IV/ RW 04 hp.085 641 133 356

I. Pendahuluan
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat.
Adapun Mahasiswa sebagai generasi penerus sekaligus elemen intelektual dalam Masyarakat adalah salah satu pihak yang turut mengemban amanah pembangunan bangsa.Sesuai dengan visi misi Perguruan Tinggi, peran serta Mahasiswa dalam masyarakat tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan lingkungan saja, melainkan juga vital pada berbagai fungsi lain di lapangan. Mahasiswa dituntut untuk secara kritis mampu terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan nasional, melalui proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan.Mahasiswa khususnya pemuda di bidang pembangunan dan pengabdian terhadap masyarakat ini dapat dimulai sejak dini melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti.
Salah satu langkah yang dapat diambil Mahasiswa , dalam hal ini Team KKN UMK 2009 yang peduli terhadap masyarakat adalah Selain mengemban tugas untuk Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) juga melalui kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat Nasionalisme untuk memajukan masyarakat yang madani,dan dapat berlangsung secara optimal dan terorganisir serta mampu mengemas misi pendidikan, sosial, dan menumbuhkan semangat Nasionalisme untuk memajukan masyarakat yang madani.







II. DASAR KEGIATAN
1. Rapat Team KKN Tanggal 31 Juli 2009
2. Program kerja Team KKN UMK 2009 Desa Bologarang

III. SASARAN KEGIATAN
Masyarakat desa
a. Ibu-ibu
b. Bapak-bapak
c. Remaja
d. Anak-anak

IV.TUJUAN KEGIATAN
1. Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Jawa Tengah.
2. Memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64.

V.MANFAAT KEGIATAN
1. Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Jawa Tengah bebas buta aksara 2009.
2. Menumbuhkan semangat Nasionalisme dalam masyarakat.


VI.BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini berbentuk Tutorial Pembelajaran Buta Aksara bagi warga, dan kegiatan memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia di Desa Bologarang Kec. Penawangan.

VI.TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertemakan :
”SATUKAN VISI DEMI TERCIPTANYA MASYARAKAT YANG MADANI “

VII.WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini di laksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 13 juli - 26 Agustus 2009
Tempat : Desa Bologarang Kecamatan Penawangan

VIII.SUSUNAN PANITIA
-Terlampir

IX. ESTIMASI DANA
-Terlampir


X. JADWAL KEGIATAN
- Terlampir

XI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, sebagai kerangkai acuan di depan, hal-hal yang belum terkait dan tercantum dalam proposal ini akan diatur dikemudian hari.



Bologarang, 31 Juli 2009
Panitia Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-64
Team KKN UMK Desa Bologarang



Koordinator Desa Kepala Desa Bologarang
Team KKN UMK 2009


A. Teguh Kurniawan Suparjo S.Pd















TEAM KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS ( UMK )
2009
“Satuikan visi demi terciptanya masyarakat yang madani “
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
Sekretariat :Posko KKN UMK 2OO9 Desa Bologarng RT IV/ RW 04 hp.085 641 133 356


SUSUNAN PANITIA

Pelindung : Camat Penawangan
Penasehat : Kepla Desa Bologarang

Penanggung Jawab : M. Miftahkur rohman


Ketua : Ah. Teguh Kurniawan
Sekretaris : Naila Rohita

Bendahara : Ab. Salam



Sie. Acara : Budi hartanto

Sie. Humas : Khoirul Wachid


Sie. Perlengkapan : Rohman


















TEAM KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS ( UMK )
2009
“Satuikan visi demi terciptanya masyarakat yang madani “
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
Sekretariat :Posko KKN UMK 2OO9 Desa Bologarng RT IV/ RW 04 hp.085 641 133 356

ESTIMASI DANA
1.Administrasi
a.buku tamu :Rp 4.000
b.spedol :Rp 5.500
c.boulpoint :Rp1.000
d.kertas kuarto :@ Rp 1500 X10 = Rp15.000
e.isolatif :@ Rp 2500 X2 = Rp 5.000
Jumlah :Rp. 30.500
2.Konsumsi tutorial WB
a.kacang kulit :Rp 5.000
b.rokok :Rp 7.000
c.biskuit :Rp 5.000
d.air mineral :Rp10.000
Jumlah :Rp27.000 X 3 kelompok =Rp 81.000 X 12=Rp 972.000
3.Hadiah-hadiah lomba
*Juara 1 lomba sepak bola : Rp 100.000
*Juara 2 lomba sepak bola : Rp 75.000
*Juara 3 lomba sepak bola : Rp 50.000

*Juara 1 lomba bola volley Pa :Rp 100.000
*Juara 2 lomba bola volley :Rp 75.000
*Juara 3 lomba bola volley :Rp 50.000
*Juara 1 lomba bola volley Pi :Rp 100.000
*Juara 2 lomba bola volley :Rp 75.000
*Juara 3 lomba bola volley :Rp 50.000

*Juara 1 lomba tarik tambang Pa :Rp 100.000
*Juara 2 lomba tarik tambang :Rp 75.000
*Juara 3 lomba tarik tambang :Rp 50.000

*Juara 1 lomba tarik tambang Pi :Rp 100.000
*Juara 2 lomba tarik tambang :Rp 75.000
*Juara 3 lomba tarik tambang :Rp 50.000

*Juara 1 lomba sepeda lambat Pi :Rp 100.000
*Juara 2 lomba sepeda lambat :Rp 75.000
*Juara 3 lomba sepeda lambat :Rp 50.000
Jumlah :Rp.1.350.000
4.Perlengkapan nonton film bareng warga
a. Sewa proyektor :Rp 500.000
b. Sewa Sound System :Rp. 250.000
Jumlah :Rp 750.000
Jadi total 1+2+3+4 :Rp. 3.102.500













































PROPOSAL KEGIATAN

PENUNTASAN BUTA AKSARA ( PBA )
DAN
HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE-64
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN























TEAM KKN UMK DESA BOLOGARANG 2009


Alamat : Posko Kkn Umk Desa Bologarang Cp : 085 641 133 356








TEAM KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS ( UMK )
2009
“Satuikan visi demi terciptanya masyarakat yang madani “
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
Sekretariat :Posko KKN UMK 2OO9 Desa Bologarng RT IV/ RW 04 hp.085 641 133 356


Nomor : 05/T.Kkn/VII/09
Lam : -
Hal : Permohonan

Kepada
Yth Bapak Bupati Grobogan
Di - Grobogan

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua semoga kita semua selalu mendapatkan lindungannya.Sehingga kita bisa memberikan pemkiran yang inovatif untuk kemajuan Bangsa dan Negara.
Sehubungan dengan adanya Kuliah Kerja Nyata PBA dan Peringatan Hari Ulang Tahun RI Ke-64,maka kami dari team Kkn Umk desa Bologarang mengadakan kegitan pada :

Hari / Tanggal : Senin 13 Juli – 26 Agustus 2009
Tempat : Ds. Bologarang Kec. Penawangan Kab. Grobogan
Acara : Penuntasan Buta Aksara
dan Peringatan HUT RI Ke - 64

Maka dari itu, kami dari team KKN UMK desa Bologarang bermaksud untuk memohon bantuan berupa dana demi suksesnya acara tersebut.
Demikian surat permohonan tersebut kami buat,atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bologarang 31 Juli 2009.

Mengetahui,



Koordinator Desa Kepala Desa Bologarang
Team KKN UMK 2009


A. Teguh Kurniawan Suparjo S.Pd
TEAM KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS ( UMK )
2009
“Satuikan visi demi terciptanya masyarakat yang madani “
DESA BOLOGARANG KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
Sekretariat :Posko KKN UMK 2OO9 Desa Bologarng RT IV/ RW 04 hp.085 641 133 356

JADWAL KEGIATAN


No Hari/Tanggal Nama Kegiatan Waktu Tempat Keterangan
1. 13 Juli-26 agustus 2009 Tutorial PBA 18.30-20.00 WIB Rumah ketua RT
2. 07 Agustus 2009 Lomba sepak bola 15.00-17.00 WIB Lapangan sepak bola
3. 09 Agustus 2009 Lomba bola voli PA 08.00-17.00 WIB Lapangan bola voli
4. 16 Agustus 2009 Lomba bola voli PI 08.00-17.00 WIB Lapangan bola voli
5. 17 Agustus 2009 Lomba tarik tambang 08.00- selesai Lapangan sepak bola
6. 17 Agustus 2009 Lomba sepeda lambat 08.00- selesai Lapangan sepak bola
7. 16 Agustus Nonton bareng film kemerdekaan 19.00-selesai Balai Desa Bologarang

Proposal

TABLE OF CONTENTS

CHAPTER I : INTRODUCTION 1
1.1 Background 2
1.2 Statements of the Problems 3
1.3 Significances of writing the paper 4
1.4 Limitation of the Research 4
CHAPTER II : REVIEW OF RELATED LITERATURE 5
2.1 Review of Theories Relevant of Variables 5
2.1.1 Doubling cube 5
2.2 Hypothesis 9
CHAPTER III : RESEARCH METHOD 10
3.1 Design of the Research 10
3.2 Population and Sample 10
3.3 Instrument of the Research 11
3.4 Technique of Collecting Data 12
3.5 Technique of Analyzing Data 12
BIBLIOGRAPHY 14











CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study
As the first foreign language in Indonesia, English is very significant in some circumstance and language plays important role in the communication, it is most primary instrument to communicate. There is much kind of languages in the world. Most of country has their own language; Hammer (2003:1) stated that English has become a lingua franca.
Based on the importance of English, our government has chosen the first foreign language and it is taught in school even it became, rather than French, Arabic, Chinese, or Japanese.
Our governments think, as a developing country, Indonesia requirement and instrument to improve the human resources especially in knowledge and technology. One of them is language. In a case English which is used by all people in this world to transfer knowledge and technology. Due to the fact Indonesian people have to learn as much as possible. English become mediator of modern technology in Indonesia and development of our education. Not to teach English in Junior High School we do not give the change to get involved in the progressive development with other countries have achieved.
It is generally difficult for Senior High School to understand English text either lexical meaning and structural meaning, and this make them reluctant to try to understand the content implied in English Exist. However some linguist has an idea that the lack of student’s comprehension is caused by their insufficient vocabulary mastery.
.
1.2 Statements of the Problem
From the brief statement above, it is needed to formulate question in order to clear up the problem as the object the study can be formulate as follow:
1. How is the mastery of English vocabulary of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01 in the academic year 2010-2011 who are taught by using doubling cube game?
2. How is the mastery of English vocabulary of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01in the academic year 2010-2011 who are taught without using Doubling game?
3. Is there any significant difference of the vocabulary mastery between the students who are taught by using Doubling cube game and those who are taught without using Doubling cube game?

1.3 Significances of the Research
By concluding this study, the writer hopes that the result can give are benefit to:
1. The English Teacher
It would be useful for English teacher who want to improve the English method and media. In the case in teaching vocabulary.
2. The student
The students are expected to find their difficulties in expressing the meaning in vocabulary it is hoped can motivate them in learning English.

1.4 Limitation of the Research
The limitation of this research is used in order to know the use of Doubling cube gave to develop students’ vocabulary mastery at the fifth grade student of SDN SUKOLILO 01-PATI in academic year 2010-2011.


























CHAPTER II
REVIEW OF RELATED LITERATURE

2.1 Review of Theories Relevant to Variables
In this paragraph, the writer will be explaining about definition of crossword, history of Doubling cube
a. Definition of Doubling cube
A Doubling cube is a cube that normally using to playing games such as :backgammon, snake and ladder, monopoly etc. The goal is to manage the games. http://www.daoubling-cube.com
Doubling cube are a kind of educational media which is used to present the teaching materials. The way of its presentation is easy. Doubling game can also be defined as the kind of games which are certainly performed with pleasure.
According to Hornby (1995:721) doubling cube can be used to build the imagination of the students. Doubling cube help to develop a child aptitude, creativity, and learn to cooperate with other.

b. History of doubling cube
Doubling cube are said to be the most popular game in the world, yet have a short history. The first doubling cube
2.1.1 Vocabulary Enrichment
a. Definition of Vocabulary
Vocabulary is very important factor that can influence student’s comprehension ability. White (1986:337). Defines vocabulary as the vocabulary as the world that’s used in language. They are elements that are combined to make sentence discourse. The more vocabulary will be needed in order to make accurate word choice. So it will effectively convoy through ideas.
Vocabulary is total number of words which (with rules combining them) make up a sentence or more, and used with definitions and translation (Hornby, 1986:959). (Soedidjiyo, 1981:1) point out the definitions of vocabulary as all words exiting in language, number of words that are arranged like dictionary give along with and practical explanation. Then, Soekasi (1979:7) says that definition of vocabulary are all words existing in language, words that are used in science, words that are used by group of people from circle, Whole morphemes existing in language, list of words or phrases of language arrange alphabetically and enclosed with explanation and definition. Nasir (1986:36). Support that vocabulary of language consist of lexical forms (word) that refer to part of our experience. In English, these words consist of consonants and vowels.
Based on all definition above, it can be conclude that vocabulary is the number of word that is possessed by one and used to arrange sentence in his / her communication.
b. The Purpose of Vocabulary
Prominently, the purpose of vocabulary mastery is to make the students capable of using the four language skill, listening, speaking, reading, and writing. The in order to get the competence of the four skills, one think that should be noticed is the knowledge about vocabulary.
Tarigan (1986:22) says that principal purposes in increasing the quality of students’ vocabulary mastery are to sharpen the process of critical thinking of the students and to increase the students’ living class.
c. Way of Teaching Vocabulary
In the English learning process, there are some ways to teach vocabulary. Doff (1989:49) in his book “Teach English, a Teacher Training Course” mentions some techniques the teach vocabulary as follow:
1) Translation and Giving Vocabulary
2) Finding the Meaning in Context
3) Giving the Definition
4) Finding the Synonym and Antonym
5) Using Visual Aids

2.2 Hypothesis
There is a significant difference the mastery of English vocabulary between the fifth grade students of SDN Baturejo 01 Sukolilo-Pati in the academic year 2010/2011 by using and without using Doubling cube game as media.









CHAPTER III
METHOD OF THE RESEARCH

3.1 Design of the Research
The definition of research design according to Tuckman (1972:13) is a specification for the testing hypothesis under a give of condition. There are nine functional categories of design alternatives that can be organized based on differing problem characteristics as state by Isaac and Michael (1981:41). There are historical researches, developmental research case or field research correlation research, causal comparative or expose fact to research.
According to Shohamy and Sillinger (1989:113) descriptive research concerned with providing description of phenomena that occur naturally, without interventions of an artificially contrived treatment. The type of the research is Descriptive Qualitative Research.
3.2 Population and Sample
1. Population
Population is total number of people in the certain place ( Arikunto, 2002 : 108) stated that “population is all the subject of the research”. It also written in Encyclopedia of Educational Evolution. That a population is asses’ collection of all elements possessing one or more attribute of interest.
The population of this study is total number of fifth grade students of SDN Sukolilo 01 – PATI In academic year 2010-2011. The number of population consists of eight classes which in each class consist of 43 so; the number of the population is about 129 students.
2. Sample
(Arikunto, 2002: 109) explain that “The subject is more than 100 people; it can be taken 10% until 20%. Because of the number of population more than 100 students, the writer only took 20% students in each class. The distributions of sample are:
Class 1 A. 36 Students: Student
: 9 student
Class 1 B 36 Students: Student
: 9 student
Class 1 C. 36 Students: Student
: 9 student
The sample of this study is about 27 students of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01-PATI In academic year 2010-2011.

3.3 Instrument of the Research
Instrument is medium for collecting data by using a certain method. The success of research is determined by instrument, which is used, because the data which is needed to answer the research problem thought instrument.
In order to get the data need, a research can use instrument to gather data.
1. Observation.
2. Test.
a. Pre Test.
b. Post Test.

3.4 Technique of Collecting Data
The writer collected some data to get detailed information about the object to be discussed in this paper. She used some method of data collection as follow:
1. Consulting to the Headmaster
2. Preparing Test
3. Consulting the Instrument
4. Try out
5. Collecting and Scoring the Try Out of the Test
6. Conducting the Real Test
7. Collecting and Scoring the Result of the Test

3.5 Technique of Analyzing Data
In this research the method that use by the teacher during the process of teaching leaning or the data collected during observation according to Andi Hakim Nasution (1992:74) stated that there are two kinds of data analysis :
1. Quantitative Data Analysis : It is kind of data analysis by observing the data directly and than representing the data figures
2. Qualitative Data Analysis: It is kind of data analysis by observing the data indirectly and than representing the data in figures.
In this research the writer used the qualitative data analysis that is getting the data though observation, interview and reading reference books, the data were analyzed qualitative and reported. After collecting data, the writer analysis the data had been collected trough giving Pre-test, observation, and Post-test.
After that the researcher can find out the students’ criteria in vocabulary. Then the researcher makes students competence by categorizing them into some group in order to express various level of students’ competence. As follow:
Table I
Criteria of Students’ Competence

Score Criteria
18-20 Excellent
14-17 Good
12-13 Fair
10-11 Poor

Based on the table above, the students’ enriching vocabulary through Doubling game a case of game can be know.










BIBIOGRAPHY

Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Manser, Martin H. 1995. Oxford Learnear’s Pocket Dictionary. Hongkong : Oxford University Press.

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Suyanto, Kasihani K.E. 2007. English for Young Learner; Melejitkan Potensi Anak Melalui English Class yang Fun, Asyik & Menarik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung : PT. Aksara

Tuckman, Bruce. 1978. Conducting Educational Research. New York : Hartcourt Brace Jovanovich, Inc.

Wallace, Michael. 1998. Action Research for Language Teachers. Cambridge : University Press.

Harmer, Jeremy. 2003. The Practice of English Language Teaching. Oxford illustrators Ltd.

Morgan, John. 2004. Vocabulary. New York : Oxford University Press

www.doubling game-maker.com

Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Gahlia In


IMPROVING ENGLISH VOCABULARY THROUGH
DOUBLING GAME OF FIFTH GRADE
STUDENTS OF SDN SUKOLILO 01 PATI
IN THE ACADEMIC YEAR 2010-2011
A Research proposal
To fulfill an assignment of Seminar on ELT
Lecturer
Rismiyanto, M.Pd

Arranged by :
Abdussalam
(2007-32-244)

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT
TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
MURIA KUDUS UNIVERSITY
2010

Seminar on Elt

TABLE OF CONTENTS

CHAPTER I : INTRODUCTION 1
1.1 Background 2
1.2 Statements of the Problems 3
1.3 Significances of writing the paper 4
1.4 Limitation of the Research 4
CHAPTER II : REVIEW OF RELATED LITERATURE 5
2.1 Review of Theories Relevant of Variables 5
2.1.1 Doubling cube 5
2.2 Hypothesis 9
CHAPTER III : RESEARCH METHOD 10
3.1 Design of the Research 10
3.2 Population and Sample 10
3.3 Instrument of the Research 11
3.4 Technique of Collecting Data 12
3.5 Technique of Analyzing Data 12
BIBLIOGRAPHY 14











CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study
As the first foreign language in Indonesia, English is very significant in some circumstance and language plays important role in the communication, it is most primary instrument to communicate. There is much kind of languages in the world. Most of country has their own language; Hammer (2003:1) stated that English has become a lingua franca.
Based on the importance of English, our government has chosen the first foreign language and it is taught in school even it became, rather than French, Arabic, Chinese, or Japanese.
Our governments think, as a developing country, Indonesia requirement and instrument to improve the human resources especially in knowledge and technology. One of them is language. In a case English which is used by all people in this world to transfer knowledge and technology. Due to the fact Indonesian people have to learn as much as possible. English become mediator of modern technology in Indonesia and development of our education. Not to teach English in Junior High School we do not give the change to get involved in the progressive development with other countries have achieved.
It is generally difficult for Senior High School to understand English text either lexical meaning and structural meaning, and this make them reluctant to try to understand the content implied in English Exist. However some linguist has an idea that the lack of student’s comprehension is caused by their insufficient vocabulary mastery.
.
1.2 Statements of the Problem
From the brief statement above, it is needed to formulate question in order to clear up the problem as the object the study can be formulate as follow:
1. How is the mastery of English vocabulary of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01 in the academic year 2010-2011 who are taught by using doubling cube game?
2. How is the mastery of English vocabulary of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01in the academic year 2010-2011 who are taught without using Doubling game?
3. Is there any significant difference of the vocabulary mastery between the students who are taught by using Doubling cube game and those who are taught without using Doubling cube game?

1.3 Significances of the Research
By concluding this study, the writer hopes that the result can give are benefit to:
1. The English Teacher
It would be useful for English teacher who want to improve the English method and media. In the case in teaching vocabulary.
2. The student
The students are expected to find their difficulties in expressing the meaning in vocabulary it is hoped can motivate them in learning English.

1.4 Limitation of the Research
The limitation of this research is used in order to know the use of Doubling cube gave to develop students’ vocabulary mastery at the fifth grade student of SDN SUKOLILO 01-PATI in academic year 2010-2011.


























CHAPTER II
REVIEW OF RELATED LITERATURE

2.1 Review of Theories Relevant to Variables
In this paragraph, the writer will be explaining about definition of crossword, history of Doubling cube
a. Definition of Doubling cube
A Doubling cube is a cube that normally using to playing games such as :backgammon, snake and ladder, monopoly etc. The goal is to manage the games. http://www.daoubling-cube.com
Doubling cube are a kind of educational media which is used to present the teaching materials. The way of its presentation is easy. Doubling game can also be defined as the kind of games which are certainly performed with pleasure.
According to Hornby (1995:721) doubling cube can be used to build the imagination of the students. Doubling cube help to develop a child aptitude, creativity, and learn to cooperate with other.

b. History of doubling cube
Doubling cube are said to be the most popular game in the world, yet have a short history. The first doubling cube
2.1.1 Vocabulary Enrichment
a. Definition of Vocabulary
Vocabulary is very important factor that can influence student’s comprehension ability. White (1986:337). Defines vocabulary as the vocabulary as the world that’s used in language. They are elements that are combined to make sentence discourse. The more vocabulary will be needed in order to make accurate word choice. So it will effectively convoy through ideas.
Vocabulary is total number of words which (with rules combining them) make up a sentence or more, and used with definitions and translation (Hornby, 1986:959). (Soedidjiyo, 1981:1) point out the definitions of vocabulary as all words exiting in language, number of words that are arranged like dictionary give along with and practical explanation. Then, Soekasi (1979:7) says that definition of vocabulary are all words existing in language, words that are used in science, words that are used by group of people from circle, Whole morphemes existing in language, list of words or phrases of language arrange alphabetically and enclosed with explanation and definition. Nasir (1986:36). Support that vocabulary of language consist of lexical forms (word) that refer to part of our experience. In English, these words consist of consonants and vowels.
Based on all definition above, it can be conclude that vocabulary is the number of word that is possessed by one and used to arrange sentence in his / her communication.
b. The Purpose of Vocabulary
Prominently, the purpose of vocabulary mastery is to make the students capable of using the four language skill, listening, speaking, reading, and writing. The in order to get the competence of the four skills, one think that should be noticed is the knowledge about vocabulary.
Tarigan (1986:22) says that principal purposes in increasing the quality of students’ vocabulary mastery are to sharpen the process of critical thinking of the students and to increase the students’ living class.
c. Way of Teaching Vocabulary
In the English learning process, there are some ways to teach vocabulary. Doff (1989:49) in his book “Teach English, a Teacher Training Course” mentions some techniques the teach vocabulary as follow:
1) Translation and Giving Vocabulary
2) Finding the Meaning in Context
3) Giving the Definition
4) Finding the Synonym and Antonym
5) Using Visual Aids

2.2 Hypothesis
There is a significant difference the mastery of English vocabulary between the fifth grade students of SDN Baturejo 01 Sukolilo-Pati in the academic year 2010/2011 by using and without using Doubling cube game as media.









CHAPTER III
METHOD OF THE RESEARCH

3.1 Design of the Research
The definition of research design according to Tuckman (1972:13) is a specification for the testing hypothesis under a give of condition. There are nine functional categories of design alternatives that can be organized based on differing problem characteristics as state by Isaac and Michael (1981:41). There are historical researches, developmental research case or field research correlation research, causal comparative or expose fact to research.
According to Shohamy and Sillinger (1989:113) descriptive research concerned with providing description of phenomena that occur naturally, without interventions of an artificially contrived treatment. The type of the research is Descriptive Qualitative Research.
3.2 Population and Sample
1. Population
Population is total number of people in the certain place ( Arikunto, 2002 : 108) stated that “population is all the subject of the research”. It also written in Encyclopedia of Educational Evolution. That a population is asses’ collection of all elements possessing one or more attribute of interest.
The population of this study is total number of fifth grade students of SDN Sukolilo 01 – PATI In academic year 2010-2011. The number of population consists of eight classes which in each class consist of 43 so; the number of the population is about 129 students.
2. Sample
(Arikunto, 2002: 109) explain that “The subject is more than 100 people; it can be taken 10% until 20%. Because of the number of population more than 100 students, the writer only took 20% students in each class. The distributions of sample are:
Class 1 A. 36 Students: Student
: 9 student
Class 1 B 36 Students: Student
: 9 student
Class 1 C. 36 Students: Student
: 9 student
The sample of this study is about 27 students of the fifth grade students of SDN Sukolilo 01-PATI In academic year 2010-2011.

3.3 Instrument of the Research
Instrument is medium for collecting data by using a certain method. The success of research is determined by instrument, which is used, because the data which is needed to answer the research problem thought instrument.
In order to get the data need, a research can use instrument to gather data.
1. Observation.
2. Test.
a. Pre Test.
b. Post Test.

3.4 Technique of Collecting Data
The writer collected some data to get detailed information about the object to be discussed in this paper. She used some method of data collection as follow:
1. Consulting to the Headmaster
2. Preparing Test
3. Consulting the Instrument
4. Try out
5. Collecting and Scoring the Try Out of the Test
6. Conducting the Real Test
7. Collecting and Scoring the Result of the Test

3.5 Technique of Analyzing Data
In this research the method that use by the teacher during the process of teaching leaning or the data collected during observation according to Andi Hakim Nasution (1992:74) stated that there are two kinds of data analysis :
1. Quantitative Data Analysis : It is kind of data analysis by observing the data directly and than representing the data figures
2. Qualitative Data Analysis: It is kind of data analysis by observing the data indirectly and than representing the data in figures.
In this research the writer used the qualitative data analysis that is getting the data though observation, interview and reading reference books, the data were analyzed qualitative and reported. After collecting data, the writer analysis the data had been collected trough giving Pre-test, observation, and Post-test.
After that the researcher can find out the students’ criteria in vocabulary. Then the researcher makes students competence by categorizing them into some group in order to express various level of students’ competence. As follow:
Table I
Criteria of Students’ Competence

Score Criteria
18-20 Excellent
14-17 Good
12-13 Fair
10-11 Poor

Based on the table above, the students’ enriching vocabulary through Doubling game a case of game can be know.










BIBIOGRAPHY

Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Manser, Martin H. 1995. Oxford Learnear’s Pocket Dictionary. Hongkong : Oxford University Press.

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Suyanto, Kasihani K.E. 2007. English for Young Learner; Melejitkan Potensi Anak Melalui English Class yang Fun, Asyik & Menarik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung : PT. Aksara

Tuckman, Bruce. 1978. Conducting Educational Research. New York : Hartcourt Brace Jovanovich, Inc.

Wallace, Michael. 1998. Action Research for Language Teachers. Cambridge : University Press.

Harmer, Jeremy. 2003. The Practice of English Language Teaching. Oxford illustrators Ltd.

Morgan, John. 2004. Vocabulary. New York : Oxford University Press

www.doubling game-maker.com

Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Gahlia In


IMPROVING ENGLISH VOCABULARY THROUGH
DOUBLING GAME OF FIFTH GRADE
STUDENTS OF SDN SUKOLILO 01 PATI
IN THE ACADEMIC YEAR 2010-2011
A Research proposal
To fulfill an assignment of Seminar on ELT
Lecturer
Rismiyanto, M.Pd

Arranged by :
Abdussalam
(2007-32-244)

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT
TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
MURIA KUDUS UNIVERSITY
2010

tugas pendidikan

PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SUKOLILO


ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2009/2010


Mata pelajaran : Bahasa Inggris Nama :
Hari, Tanggal : jumat 11-12-1-2009 Nomor :
Waktu : 07:00-08:30 WIB Kelas : IV (Empat)


PETUJUK UMUM
1. Tulislah namamu di sudut kanan atas
2. Bacalah secara teliti sebelum menjawab
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah

I. Choose the correct answer by crossing (X) a, b, c, or d!
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c atau d!

1. Teacher: Good morning, student.
Student: …... sir!
a. Good morning c. good evening
b. Good afternoon d. good night

2. Fina: Good bye Aam, see you tomorrow!
Aam: ……. Fina, see you tomorrow!
a. see you tomorrow c. good afternoon
b. good morning d. good bye

3. Fitri : What is your…….?
Salam: My name is Salam.
a. Number c. name
b. Morning d. greeting

4. A: What is that?
B: That is a ……
a. cupboard c. book
b. bag d. ball

5. There are four…..
a. pen c. picture
b. pens d. pictures


6. A: Where are the pictures?
B: The pictures are on ……….
a. Flour c. wall
b. Blackboard d. table

7. K what letter is this? This is…..
a. dably c. key
b. kyu d. ei

8. When I eat in the canteen. I use…..
a. plate c. fork
b. spoon d. glass

9. A: How many mouth do you have?
B: I have ….. mouth
a. One c. three
b. Two d. four

10. Arrange this word in to good word
(I-G-F-N-R-E-S)
a. Rengfis c. Sergifn
b. Finger d. Fingers

11. A: Is this your hand?
B: ……...
a. Yes, this is not c. No, this is
b. Yes, this is d. No, this is not

12. We use ears for……..
a. speaking c. listening
b. writing d. running

13. Mother: Aldi, please comb your…..honey!
Aldi: Ok, mom!
a. hand c. hair
b. head d. nose

14. A: ………. is he?
B: this is my father
a. what c. where
b. who d. when

15. My grand mother is my mother’s…….
a. sister c. husband
b. son d. mother

II. Fill in the blank!
Isilah titik-titk di bawah ini!

16. Puput: Good morning, Puput!
Izu: ……………..

17. Paijo: ……….., Paijah!
Paijah: Good afternoon paijo!

18. Latip: How are you today?
Hakim: ………..thank you!

19. Salis: Good bye Azik! See you tomorrow.
Azik: ………………

20. If we meet someone at night, we say……..

21. I want write a letter, I need a………… (Ballpoint).

22. This is a……………
23. Ilyas: Is that a book?
Sinta: No, …………

24. The basket ball field is in the……..

25. There is a…………..in my classroom (Almari)

26. A: what are those?
B: those are: ………spoons

27. Seven books plus three books equal…..

28. 27 it is number……..

29. A: what do you need for playing football?
B: I need a …………..

30. (to-I-library-want-go-the-to)
Arrange in to good sentence.

31. A what letter is it?

32. Those are …………books

33. ROBY how do you spell it?


34. A: how many hands do you have?
B: I have two…..

35. It is my…….

36. I-H-R-A The good word is…..

37. We use mouth for……..

38. My mother has a brother. His name is Joko. He is my……………

39. I have two …………(Saudara perempuan)

40. My mother has son. He is my…….

III. Answer these questions!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Mention five things in the class!






2. What is the number before twenty eight?




3. Arrange the words into good sentence
Go-I-school-to-everyday




4. My name is very. How do you spell it?





5.Who is my mother husband?



























Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas IV ( Empat ) Semester I
I. Pilihan Ganda

1, a 11. b
2. a 12. c
3. c 13. c
4. b 14. b
5. b 15. d
6. c
7. c
8. b
10. d

II. Isian

16. Good Morning 31, ei :
17. Good Afternoon 32. Six
18. I am Fine 33. ar – ou – bi -way
19. Good Bye 34. Hands
20. Good Night 35. Lips
21. Pen 36. Hair
22. Chair 37. Speaking
23. It is not 38. Uncle
24. Scholl Yard 39. Sisters
25. Cupboard 40. Brother
26. Four
27. Ten books
28. Twenty Seven
29. Ball
30. I Want to go to the Library

III. Uraian

1.- Blackboard
- Cupboard
- Table
- Chair
- Wall
etc
2. It is Twenty seven
3. I go to scholl everyday
4. Vi ; - I –ar - way
5. Father

Laporan KKn

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan salah satu pemanduan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakulikuler serta menggunakan lintas sektoral. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman bermasyarakat dalam jangka waktu tertentu sebagai bekal untuk terjun di masyarakat setelah mampu menyelesaikan masa studinya nantinya.
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan temetik kali ini secara khusus mengambil tema Pemberantasan Buta Aksara (PBA). Salah satu hambatan program dalam Buta Aksara ini karena kondisi kemiskinan yang masih membelit kepada penduduk dan masyarakat, baik kemiskinan absolut relatif maupun kultural. Di desa ini termasuk golongan tersebut, karena itu dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah serta perguruan tinggi se Jawa Tengah bekerja sama dalam mempercepat pemberantasan buta aksara di Jawa Tengah sehingga obsesi Jawa Tengah terbebas dalam buta aksaran di tahun ini segera terealisasi.
Dalam upaya ini, penuntasan buta aksara membutuhkan tenaga, pikiran, semangat dan komitmen yang besar baik dari pemerintah dan seluruh masyarakat. Komitmen pemerintah sangat besar dalam berbagai program, inovasi dan kreasi yang secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk menuntaskan kemiskinan serta mencerdaskan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.

B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional dalam target percepatan Pemberantasan Buta Aksara (PBA) di Jawa Tengah, yaitu melalui paket Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan maka tujuannya adalah :
1. Tujuan Umum :
a) Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian Masyarakat.
b) Mengenalkan aksara kepada masyarakat agar yang bersangkutan dapat membaca, menulis, dan berhitung.
c) Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam berpikir, bersikap, berperilaku secara realistis dan akademis yang dilandasi dengan semangat dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat.
d) Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam mengimplementasikan seperangkat teori yang telah diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung.
e) Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
f) Membentuk sarjana yang berilmu, cakap, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
g) Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
h) Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a) Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Jawa Tengah.
b) Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Jawa Tengah bebas buta aksara tahun 2008.

C. Rencana Kegiatan Program Tematik PBA
Dalam rancangan Program kegiatan Program Tematik PBA di lapangan yang dilaksanakan selama 45 hari, kami berencana melakukan kegiatan untuk memperoleh hasil pelaksanaan PBA sesuai dengan yang diharapkan sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan Kepala Desa beserta Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat
2. Pertemuan prakondisi dengan warga belajar
3. Penentuan jadwal pembelajaran dengan warga belajar. Jadwal pembelajaran dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.
4. Membentuk kelompok belajar @ 5 warga belajar, sekaligus memulai proses pembelajaran
5. Konsultasi dengan DPL yang dilakukan 1 kali seminggu.
6. Evaluasi hasil pembelajaran
7. Penyerahan SUKMA yang akan dilaksanakan setelah evaluasi berakhir
8. Penyusunan laporan
9. Perpisahan dengan WB, Tutor, perangkat desa, dan warga sekitar
10. Pemberian kenang-kenangan kepada pemerintah desa.

D. Tempat Pelaksanaan Program Tematik PBA
Pelaksanaan Tematik PBA Universitas Terbuka tahun 2009 mengambil lokasi di Kab. Pati. Kami melaksanakan program tersebut di Kec. Sukolilo, tepatnya di Ds. Sukolilo yang dipimpin/dikepalai oleh Bapak Saronji, ST, sebagai kepala desa.
1. Batas-batas wilayah Desa Sukolilo
 Sebelah Utara : Kelurahan Gadudero
 Sebelah Selatan : Kelurahan Parang Paring
 Sebelah Barat : Kelurahan Batu Rejo
 Sebelah Timur : Kelurahan Tompe Gunung
2. Luas daerah kelurahan Sukolilo
Luas kelurahan Sukolilo 975.740 Ha, suhu rata-rata kelurahan SUkolilo 30oC, dengan dua perubahan musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kelurahan Sukolilo merupakan daerah pegunungan kapur dan sawah sebagai areal pertanian yang menghasilkan tanaman produksi yaitu, padi dan jagung.
3. Orbitrasi
Orbitrasi merupakan jarak dari pusat pemerintahan, meliputi :
 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 10 km
 Jarak dari pusat pemerintahan kota administrative : 550 km
 Jarak dari ibukota Kotamadya Daerah Tingkat II : 27 km
 Jarak dari ibukota Propinsi Daerah Tingkat I : 51 km

4. Pembagian Wilayah
Kelurahan Sukolilo merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan SUkolilo Kabupaten Pati yaitu yang mempunyai 5 wilayah, yang masing-masing wilayah diketuai oleh ketua RW.
Tabel persebaran RT di kelurahan SUkolilo.
No Rukun Warga Ketua Jumlah RT
1. RW I Bapak Jaeni 5 RT
2. RW II Bapak Purnomo 6 RT
3. RW III Bapak Rusman Hadi 8 RT
4. RW IV Bapak Muaimin 7 RT
5. RW V Bapak Susanto 5 RT
Sumber : Data monografi Kelurahan Sukolilo per Oktober 2009.

E. Waktu pelaksanaan Program Tematik PBA
Waktu pelaksanaan Program Tematik PBA berlangsung selama 45 hari efektif mulai tanggal 12 September – 26 Oktober 2009. Selama kegiatan PBA berlangsung, setiap mahasiswa harus berada di lokasi yang telah di tentukan yaitu sejak bulan di izinkan secara resmi kepada pemerintah desa setempat sampai dengan selesainya program PBA.
Dalam waktu tersebut, mahasiswa menjalankan program observasi dan pendataan selama 1 minggu pertama. Proses pembelajaran berlangsung pada tanggal 27 September – 18 Oktober 2009, Evaluasi berlangsung pada tanggal 19 – 24 Oktober 2009.
Jangka waktu yang diberikan Universitas Terbuka kepada mahasiswa dalam pembuatan laporan adalah 3 hari setelah PBA selesai yaitu tanggal 30 Oktober – 1 November 2009.

F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Sosialisasi dengan warga setempat di perlukan dalam langkah awal penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. Dengan penjelasan yang jelas tentang kegiatan Pemberantasan Buta Aksara dan memberikan pengertian pentingnya pendidikan bagi warga, di harapkan kegiatan ini di dukung penuh oleh warga setempat, baik oleh calon warga belajar atau warga lain. Karena kegiatan ini di tujukan untuk orang dewasa (15 – 40 tahun) yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sambutan positif dari warga menjadi hal yang paling penting. Warga yang mau bekerja sama diharapkan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan ini. Dengan demikian, untuk mengajak warga agar bisa bekerja sama, keikutsertaan Mahasiswa dalam kegiatan kemasyarakatan seperti : Tahlilan, rembug desa, posyandu, membantu KBM di SD atau kegiatan sehari-hari warga setempat menjadi langkah yang bisa kita lakukan.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan yang akan diadakan disesuaikan dengan metodologi keaksaraan fungsional, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada minat dan kebutuhan warga belajar dengan memperhatikan konsep belajar untuk orang dewasa (androgogi) sebagai berikut :
a. Pembelajaran berorientasi pada masalah yang di hadapi warga belajar (problem oriented)
b. Pembelajaran berorientasi pada pengalaman sendiri warga belajar (experiences oriented)
c. Warga belajar bebas untuk belajar sesuai dengan pengalamannya, dan pengalaman bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.
d. Tujuan pembelajaran di tentukan dan disetujui warga belajar melalui kontrak belajar (learning contract).
e. Warga belajar memperoleh umpan balik tentang pencapaian tujuan pembelajaran
f. Motivasi intrinsik menghasilkan pembelajaran lebih mudah diserap dan lebih permanen.
g. Bahan ajar lebih mudah di pelajari oleh WB atau sesuai dengan kebiasaannya.
h. Partisipasi aktif setiap WB dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki ingatan mereka.

BAB II
PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN


A. Pendataan Calon Warga Belajar
Pendataan calon warga belajar di lakukan sehari setelah penerjunan. Pendataan yang berlangsung selama 7 hari di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya koordinasi dengan kepala desa yang diteruskan ke tiap-tiap RT, koordinasi dengan guru pioneer di desa Sukolilo, koordinasi dengan tim PLS di UPTD Kecamatan Sukolilo, dan juga dengan pendekatan secara personal (door to door) ke rumah masing-masing warga belajar, serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Oleh karena itu, dari pendataan tersebut didapat data warga belajar valid sebanyak 5 orang. (data terlampir).

B. Pembentukan Kelompok Belajar
Data valid calon warga belajar yang didapat dengan metode yang telah disebutkan dan telah di-cross-check diklasifikasikan sesuai dengan alamat calon warga belajar. Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut memudahkan dalam pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan kelompok belajar dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga belajar.
Setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Warga Belajar, maka terbentuklah kelompok belajar dengan nama yaitu Kelompok Melati yang bertempat di rumah Bapak Sugeng RT 01 RW II.

C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok belajar keaksaraan fungsional, terdiri atas lima kegiatan yaitu diskusi, menulis, membaca, menghitung dan ketrampilan fungsional. Pelaksanaan tersebut bukanlah pelaksanaan yang baku melainkan pelaksanaan secara acak contohnya dimulai dari keterampilan kemudian belajar membaca, menulis, menghitung, mendengar, bicara dan seterusnya.
Banyak variasi tentang metode yang dapat digunakan tutor dalam membelajarkan WB. Ketepatan penggunaan beberapa metode dan teknik pembelajaran sangat tergantung dengan kemampuan dasar yang sudah dimiliki WB, serta minat dan kebutuhan WB. Oleh karena itu keanekaragaman metode bisa digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat, dan kebutuhan WB.
Metodologi pembelajaran keaksaraan yang digunakan antara lain :
1. Menggunakan bahasa daerah setempat (lokal) sebagai bahasa pengantar agar warga belajar lebih cepat memahami materi pembelajaran.
2. Menggunakan materi pembelajaran berupa peristiwa atau permasalahan yang berasal dari WB
3. Memberi kesempatan kepada setiap warga belajar untuk menulis dan membaca sendiri sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.
4. Membantu warga belajar agar percaya diri dan merasa senang bahwa mereka bisa menulis dan membaca.
5. Mengajarkan ketrampilan menulis dan membaca sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar
6. Menggunakan sarana dan media pembelajaran seperti buku bacaan, booklet, leaflet, dll sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
7. Memberi semangat kepada setiap warga belajar untuk saling membantu warga belajar lainnya yang belum bisa menulis dan membaca.
8. Melakukan kegiatan pembelajaran menulis dan membaca berulang-ulang dengan tema yang berbeda-beda agar warga belajar tidak cepat bosan.
9. Membuat suasana dan kondisi pembelajaran menyenangkan sehingga WB bisa merasa nyaman.
Selama proses pembelajaran terjadi banyak perubahan kemampuan warga belajar. Beberapa ada yang mengalami perkembangan pesat dan ada juga yang masih terhambat. Kendala-kendala yang paling sering terjadi adalah kendala penglihatan yang sudah tidak normal karena faktor usia dan ingatan. Langkah-langkah yang diambil untuk menyeimbangkan perkembangan kemampuan belajar adalah sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi secara personal kepada para warga belajar yang masih mengalami kesulitan dalam menerima bahan ajar dikarenakan dua faktor diatas.
2. Meminjami alat bantu seadanya jika memungkinkan
3. Bahan ajar tematik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran diperbanyak dan dibagikan dengan maksud agar bisa dipelajari sendiri oleh warga belajar di rumah masing-masing.
4. Warga belajar yang sudah mengalami perkembangan pesat dan dilihat sudah mampu membaca, menulis dan berhitung diberi kesempatan mengajari warga belajar yang belum bisa. Jadi, suasana yang tercipta bukanlah suasana belajar mengajar antara tutor dengan warga belajar, melainkan suasana diskusi dan belajar bersama antara tutor dengan warga belajar. Hal tersebut juga utnuk menghindari rasa minder karena beberapa warga belajar lebih nyaman bertanya pada sesama warga belajar daripada bertanya kepada tutor.
5. Memberikan pre-test yang soalnya dibuat berdasarkan buku Pedoman Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional untuk mengetahui tingkat kemampuan warga belajar.
6. Dari hasil pre-test tersebut didapat data warga belajar yang belum mampu dan yang sudah mampu. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan memberikan pembelajaran privat kepada warga belajar yang dirasa masih kurang mampu. Tempat dan waktu pembelajaran privat diadakan di rumah warga belajar tersebut diluar jam pembelajaran kelompok belajar.

D. Tempat dan Waktu Pembelajaran
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran PBA disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar. Adapun jadwal kegiatan pembelajaran yang telah disepakati oleh kelompok kami adalah sebagai berikut :
NO NAMA KELOMPOK TUTOR TEMPAT WAKTU
1. MELATI NURYANTI Rumah
Bapak Sugeng Senin, Rabu, Sabtu
(18.30 – 20.00)

E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. Tahapan Penilaian dalam pendidikan keaksaraan
a. Penilaian sebelum proses pembelajaran
Kemampuan awal setiap WB pada saat masuk kelompok belajar tidaklah sama. Setiap WB mempunyai kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang belum mengenal aksara sama sekali sampai dengan yang sudah mengetahui keaksaraan dalam standar tertentu. Kemampuan awal setiap WB, baik pada ketrampilan CALISTUNG (membaca, menulis, menghitung) dasarnya maupun minat dan kebutuhan fungsionalnya dapat dinilai sejak pertama kali pembelajaran dimulai.
b. Penilaian selama proses pembelajaran
Selama proses pembelajaran, dapat dinilai perkembangan setiap warga belajar. Peningkatan kemampuan belajar sudah dapat terlihat setelah pembelajaran berlangsung selama dua minggu.
Peningkatan yang terjadi pada kemampuan warga belajar dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Warga belajar yang semula buta aksara murni, setelah 2 minggu pembelajaran sudah bisa menuliskan ke-26 Alphabet dengan lancar, dan warga belajar telah dapat merangkai kata dan membuat kalimat.
2. Dalam proses pembelajaran, warga belajar juga diajari bagaimana cara membuat aneka makanan.
3. Warga belajar dengan status SUKMA II mampu membaca dan menulis dengan baik dan lebih cepat.
c. Penilaian akhir pembelajaran
Setelah pembelajaran keaksaraan yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan 27 September – 18 Oktober 2009, kemampuan keaksaraan tiap WB mengalami kemajuan yang bervariasi. Dan untuk menciptakan standar kemampuan WB, ujian diadakan serentak dengan soal yang dibuat langsung oleh Dinas Pendidikan Nasional. Ujian dilaksanakan pada tanggal 19 – 24 Oktober 2009 dan diberikan tenggang waktu untuk dilakukannya remidi bagi WB yang belum memenuhi standar lulus evaluasi sampai tanggal 24 Oktober 2009.

F. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a) Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama Islam taat. Sehingga tercipta suasana aman, nyaman dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program Tematik PBA.
b) Kerja sama yang baik yang terjalin antara warga, perangkat desa, termasuk dalam hal ini Kepala Desa dan ketua RT atau RW, dan Mahasiswa selaku tutor PBA itu sendiri.
c) Sudah tersedianya data calon warga belajar yang dimiliki UPTD Sukolilo untuk desa Sukolilo. Pendataan calon warga belajar yang dilakukan mahasiswa berdasarkan data tersebut. Dengan kuota, 1 mahasiswa diharapkan mampu mengentaskan 5 orang buta aksara.
d) Di dusun Ngawen yang merupakan dusun paling jauh, sekitar 3 km dari pusat desa dengan akses jalan yang berat, data warga belajar sudah ditangani oleh bapak Wiryo, selaku salah satu tutor yang dipilih oleh PLS untuk menangani Penuntasan Buta Aksara di dusun Ngawen.
e) Status keaksaraan warga belajar mayoritas DO 2 dan DO 3. Hal tersebut memudahkan dalam proses kegiatan pembelajaran karena mereka sudah mempunyai dasar keaksaraan. Warga belajar tersebut dibantu untuk mengingat penggunaan aksara dan cara berhitung yang sudah lama tidak mereka gunakan.
2. Faktor Penghambat
Adapun hambatan-hambatan pelaksanaan program Penuntasan Buta Aksara antara lain adalah :
a) Lokasi desa yang dikelilingi hutan jati, membuat akses jalan yang sangat berat. Kondisi jalan sirtu (pasir dan batu) yang sudah rusak menjadikan komunikasi dan interaksi dari desa menuju Kecamatan sedikit terhambat.
b) Tidak adanya penerangan sepanjang jalan dari desa ke kecamatan membuat kegiatan hamoir tidak mungkin dilaksanakan pada malam hari.
c) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca, menulis, dan berhitung yang diselenggarakan melalui PBA
d) Dalam pendataan calon warga belajar dilakukan door to door, sebagian besar warga mengikuti status keaksaraannya masing-maisng. Walaupun nama mereka tercantum dalam nama yang diberikan ketua RT atau RW, calon warga mengaku tidak buta aksara dan menolak mengikuti pembelajaran. Calon warga belajar yang sudah terdata, beberapa menolak pembelajaran. Calon warga yang sudah terdata beberapa menolak kegiatan pembelajaran dikarenakan malu.
e) Warga belajar yang rata-rata berumur di atas 30 tahun mengalami gangguan penglihatan mata tua dan kesulitan mengingat dikarenakan sudah menginjak usia lanjut.
f) Mata pencaharian warga yang mayoritas petani menyulitkan dalam pembagian waktu pembelajaran
g) Setiap pembelajaran akan dimulai, warga belajar belum ada di tempat pembelajaran, sehingga tutor atau pengajar harus mengumumkan terlebih dahulu kepada warga belajar untuk segera datang ke tempat pembelajaran.
h) Terbatasnya alat transportasi yang tersedia menyulitkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

G. Upaya Mengatasi Hambatan
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain :
1. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan ke rumah-rumah untuk bersilaturrahmi serta memberikan pengarahan dan pengertian akan pentingnya pendidikan.
2. Mengadakan kegiatan diluar PBA yang mampu mempererat hubungan dengan WB, seperti memberikan ketrampilan praktek membuat makanan, posyandu, mengajar di sekolah dasar, pengajian, kerja baik agar menarik perhatian ibu-ibu sehingga tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
3. Bantuan kepala desa, ketua RT atau RW sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.
4. Meminta bantuan warga sekitar dalam memperlancar kegiatan PBA ini semisal meminjam peralatan untuk praktek ketrampilan warga belajar.
5. Memberikan pengertian pada warga belajar bahwa waktu pembelajaran hanya sebentar, jadi diharapkan warga belajar datang lebih awal.
6. Faktor umur yang menjadi hambatan seperti gangguan penglihatan mata tua dan ingatan yang sudah lemah, diatasi dengan meminjami alat bantu penglihatan yang tersedia. Ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. Dan setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar yang selanjutnya.

BAB III
PENUTUP



A. Kesimpulan
Kegiatan Program Tematik PBA yang dilaksanakan di Desa Sukolilo dapat disimpulkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk penyelenggaraan kelompok belajar pada program pemberantasan buta aksara. Kegiatan pemberantasan buta aksara sudah lama dilaksanakan, tetapi masih ada banyak penyandang buta aksara. Salah satu penyebab utamanya adalah masih adanya masyarakat yang tidak mementingkan dan memperhatikan pendidikan, dan sebagian warga yang kurang memahami akan pentingnya manfaat dari kegiatan pembelajaran PBA untuk hari mendatang.

B. Rekomendasi
1. Bagi Desa Sukolilo :
a. Masyarakat Desa Sukolilo hendaknya lebih menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan putra-putri mereka.
b. Masyarakat Desa Sukolilo agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi segaa hal.
c. Masyarakat desa lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.
d. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dukuh, dan pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan Desa Sukolilo.
e. Harap ada perbaikan jalan dan penambahan penerangan jalan supaya transportasi lancar sehingga bisa membantu perkembangan perekonomian warga.
2. Bagi Kecamatan Sukolilo
a. Semoga program PBA yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Terbuka dapat ditindaklanjuti demi tercapainya tujuan pengentasan buta aksara.
b. Adanya koordinasi antar instansi yang mengurusi penuntasan buta aksara sehingga tidak terjadi tumpang tindih program yang akhirnya mengakibatkan tumpang tindih anggaran pemberantasan buta aksara.
c. Kerja sama antara pemerintah desa dan pihak kecamatan lebih ditingkatkan.
3. Bagi Univesitas Terbuka (UT)
a. Pembekalan untuk mahasiswa sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan matang.
b. Sebaiknya UT mengadakan observasi langsung ke lokasi PBA sebelum melaksanakan penerjunan mahasiswa ke lokasi. Hal ini terkait dengan besarnya kuota mahasiswa per desa yang seharusnya juga diseimbangkan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, dan jumlah warga buta aksasra.

C. Kata Penutup
Laporan ini pada dasarnya berisi tentang pelaksanaan program penuntasan buta aksara sekaligus pedoman penyusunan bahan ajar tematik. Hal ini dimaksudkan sebagai panduan atau teknis bagi setiap mahasiswa peserta Tematik PBA yang akan menjadi tutor dalam Program Penuntasan Buta Aksara.
Oleh karena petunjuk teknis yang tercantum dalam laporan ini masih cukup global, maka setiap mahasiswa yang akan menjadi tutor dituntut untuk mampu mengembangkan dan memperkaya dengan kreatifitasnya sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat dan warga belajar, serta kebutuhan masing-masing kelompok belajar.
Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa yang akan mengikuti program Tematik Pemberantasan Buta Aksara sehingga dapat mengantarkan tercapainya tujuan utama Program Tematik PBA yakni untuk menuntaskan masyarakat buta aksara di Jawa Tengah.


















Lampiran : 1




DAFTAR KELOMPOK MAHASISWA
PESERTA PROGRAM TEMATIK PBA TAHUN 2009




Kecamatan : Sukolilo
Kabupaten / Kota : Pati


No. Desa / Kelurahan Nama NIM Fak. / Jurusan
1.



Sukolilo NURYANTI 819365337 FKIP - PGSD



Lampiran : 2



DAFTAR WARGA BELAJAR
MENGIKUTI PENDIDIKAN KEAKSARAAN TINGKAT DASAR




Nama Kelompok : Melati
Dusun : Ngawin
Desa / Kelurahan : Sukolilo
Kecamatan : Sukolilo
Kabupaten / Kota : Pati

No. Nama Jenis Kelamin (L/P) Tempat dan Tanggal Lahir Alamat (RT / RW) Status Keaksaraan Hasil Evaluasi
1. EKO L Pati, 19-03-79 01 / II DO.2 Lulus
2. RASKI P Pati, 27-09-75 01 / II DO.3 Lulus
3. RUDI L Pati, 02-10-78 01 / II DO.3 Lulus
4. SUTARMI P Pati, 30-06-80 01 / II DO.2 Lulus
5. WIJI P Pati, 14-11-69 01 / II Murni Lulus


Lampiran : 3



REKAPITULASI JUMLAH WARGA BELAJAR (WB)
LULUS EVALUASI PENDIDIKAN KEAKSARAAN TINGKAT DASAR



Desa : Sukolilo
Kecamatan : Sukolilo
Kabupaten / Kota : Pati


No. Dusun / RW Nama Kelompok Jumlah WB Terdata Jumlah WB yang Mengikuti Jumlah WB yang Lulus Evaluasi
1. Ngawen / II Melati 5 Orang 5 Orang 5 Orang




Lampiran :


REKAPITULASI NILAI UJIAN AKHIR WARGA BELAJAR (WB)
DARI SUKMA



No. Nama Nilai Ket.
Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Berhitung
1. EKO 78 76 70 77 79 Lulus
2. RASKI 75 74 75 78 70 Lulus
3. RUDI 76 70 72 74 75 Lulus
4. SUTARMI 75 71 76 70 76 Lulus
5. WIJI 77 75 79 72 70 Lulus



Lampiran : 4


DAFTAR PRESENSI WARGA BELAJAR
DESA SUKOLILO KECAMATAN SUKOLILO
KABUPATEN PATI 2009




No. Nama PERTEMUAN
Senin
28 Sept 2009 Rabu
30 Sept 2009 Sabtu
3 Okt 2009 Senin
5 Okt 2009 Rabu
7 Okt 2009 Sabtu
10 Okt 2009 Senin
12 Okt 2009 Rabu
14 Okt 2009 Sabtu
17 Okt 2009 Senin
19 Okt 2009 Rabu
21 Okt 2009 Sabtu
24 Okt 2009
1. EKO
2. RASKI
3. RUDI
4. SUTARMI
5. WIJI

Laporan KKn

LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK
PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA)
DESA BOLOGARANG
KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2009













OLEH :
1. ABDUS SALAM ( 2007-32-202 )
2. CHAIRUL WACHID ( 2007-11-231)




LEMBAGA / PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2009



PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta Aksara (PBA) Mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juli s/d 26 Agustus Tahun 2009 bertempat di Desa / Kelurahan Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten / Kota Grobogan telah disahkan pada hari : …………………..
Tanggal : ……………………………

Kepala Desa / Lurah Dosen Pembimbing Lapangan


( Suparjo, S.Pd ) ( H. Soedarsono S.H., M.Hum.)


















KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga penulisan laporan ini dapat selesai sesuai dengan harapan.
Penulisan laporan ini merupakan sebagai syarat untuk menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta Aksara (PBA) Universitas Muria Kudus yang telah di laksanakan di Kabupaten Grobogan.
Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan program KKN, sehingga tercapai hasil yang kami harapkan yaitu dengan berkurangnya warga yang mengalami buta aksara di Kabupaten Grobogan khususnya di Desa Bologarang :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa Tengah selaku penyelenggara Program KKN Tematik PBA ( Penuntasan Buta Aksara )
2. Rektor Universitas Muria Kudus yang telah memberikan motivasi dalam pelaksanaan KKN.
3. Bupati Grobogan yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan KKN.
4. Seluruh panitia KKN Tematik Penuntasan Buta Aksara ( PBA ) Universitas Muria Kudus yang telah mengarahkan dan berperan dalam pelaksanaan KKN.
5. Camat Penawangan, Bapak Djamin S.Sos yang telah memberikan bimbingan dan ijin dalam melaksanakan KKN di Kec. Penawangan.
6. Bapak Suparjo, S,Pd. ( Kepala Desa Bologarang ) beserta keluarga yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam melaksanakan program KKN.
7. Para perangkat Desa Bologarang yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan selama pelaksanaan KKN.
8. Seluruh warga Desa Bologarang yang telah membantu dan bekerja sama dengan kami dalam melaksanakan tugas KKN.
9. Semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan KKN yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami sadar bahwa program kerja, kegiatan serta laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Harapan kami semoga apa yang telah kami lakukan di desa Bologarang dapat bermanfaat dan bisa membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Grobogan, 26 Agustus 2009


Akhmad Teguh Kurniawan























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
C. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA
D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA
E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA
F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan

BAB II : PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
A. Pendataan Calon Warga Belajar
B. Pembentukan Kelompok Belajar
C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
D. Tempat dan Waktu Pembelajaran …………………………………..
E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
F. Faktor Pendukung dan Penghambat
G. Upaya Mengatasi Hambatan

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Kata Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN





DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar warga belajar pendidikan keaksaraan. (format terlampir 5)
2. Rekapitulasi jumlah warga belajar pendidikan keaksaraan lulus evaluasi. (format terlampir 6)
3. Foto copy STSB yang diberikan kepada warga belajar.
4. Dokumen lain yang relevan.
5. VCD kegiatan KKN Tematik PBA.



























BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KKN adalah merupakan salah satu pemanduan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakulikuler serta menggunakan lintas sektoral. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman bermasyarakat dalam jangka waktu turtentu sebagai bekal nanti untuk terjun di masyarakat setelah mampu menyelesaikan masa studinya.
KKN Temetik kali ini secara khusus mengambil tema Penuntasan Buta Aksara (PBA). Salah satu hambatan program dalam penuntasan Buta Aksara ini karena kondisi kemiskinan yang masih membelit kepada penduduk dan masyarakat, baik kemiskinan absolut relatif maupun kultural. Di desa ini termasuk golongan tersebut, karena itu dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah serta perguruan tinggi se Jawa Tengah bekerja sama dalam mempercepat penuntasan buta aksara di Jawa Tengah sehingga obsesi Jawa Tengah terbebas dalam buta aksara di tahun yang akan datang.
Dalam upaya ini, penuntasan buta aksara membutuhkan tenaga, pikiran, semangat dan komitmen yang besar baik dari pemerintah dan seluruh masyarakat. Komitmen pemerintah sangat besar dalam berbagai program, inovasi dan kreasi yang secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk menuntaskan kemiskinan.

B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional dalam target percepatan Penuntasan Buta Aksara ( PBA ) di Jawa Tengah, yaitu melalui paket kegiatan KKN Tematik, maka tujuanya adalah :
1. Tujuan Umum :
a) Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian Masyarakan.
b) Mengenalkan aksara kepada masyarakat agar yang bersangkutan dapat membaca, menulis, dan berhitung.
c) Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam berfikir, bersikap, berperilaku secara realistis dan akademis yang di landasi dengan semangat dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat.
d) Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam mengimplementasikan seperangkat teori yang telah diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung.
e) Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
f) Membentuk sarjana yang berilmu, cakap, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
g) Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
h) Mendekatakn Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.

2. Tujuan Khusus :
a) Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Jawa Tengah.
b) Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Jawa Tengah bebas buta aksara tahun 2008.

C. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA
Dalam rancangan kegiatan KKN Tematik PBA di lapangan yang dilaksanakan selama 45 hari, kami berencana melakukan kegiatan KKN untuk memperoleh hasil pelaksanaan KKN Tematik PBA sesuai dengan yang diharapkan sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan Kepala Desa beserta Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat.
2. Pertemuan prakondisi dengan warga belajar.
3. Penentuan jadwal pembelajaran dengan warga belajar. Jadwal pembelajaran dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.
4. Pembuatan papan nama Posko KKN Ds. Bologarang.
5. Membentuk kelompok belajar @20 Warga Belajar, sekaligus memulai proses pembelajaran.
6. Konsultasi dengan DPL yang dilakukan 1 kali dalam seminggu.
7. Evaluasi hasil pembelajaran.
8. Penyerahan SUKMA yang akan dilaksanakan setelah evaluasi berakhir.
9. Penyusunan Laporan.
10. Perpisahan dengan WB, Tutor, perangkat desa, dan warga sekitar.
11. Pemberian kenang-kenangan kepada pemerintah desa.
12. Penarikan KKN dan pelaporan pelaksanaan pada tanggal 26 Agustus 2009.

D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA
Pelaksanaan KKN Tematik PBA Universitas Muria Kudus tahun 2009 mengambil lokasi di Kab. Grobogan. Kami melaksanakan program tersebut di Kec. Penawangan, tepatnya di Ds. Bologarang yang dipimpin/dikepalai oleh Bapak Suparjo, S.Pd.
1. Batas-batas wilayah Desa Bologarang
 Sebelah Utara : Kelurahan Pengkol
 Sebelah Selatan : Kelurahan Lajer
 Sebelah Barat : Kelurahan Karangwader
 Sebelah Timur : Kelurahan Sedadi
2. Luas daerah kelurahan Bologarang
Luas kelurahan Bologarang 664,990 Ha, suhu rata-rata kelurahan Bologarang 35 ÂșC, dengan dua perubahan musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kelurahan Bologarang merupakan daerah pegunungan dengan system sawah tadah hujan yang menghasilkan tanaman produksi yaitu padi, jagung dan tembakau.
3. Orbitrasi
Orbitrasi merupakan jarak dari pusat pemerintahan, meliputi:
 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 15 Km
 Jarak dari pusat pemerintahan kota administrative : 650 Km
 Jarak dari Ibukota Kotamadya Daerah Tingkat II : 25 Km
 Jarak dari Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I : 51 Km


4. Pembagian Wilayah
Kelurahan Bologarang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan, yaitu yang mempunyai 5 wilayah, yang masing-masing wilayah diketuai oleh ketua RW.
Tabel persebaran RT di kelurahan Deras
No Rukun Warga Ketua Jumlah RT
1. RW I Laswardi
2. RW II Sapari
3. RW III Sumardi
4. RW IV Suyoto
5. RW V Harjono
Sumber: Data monografi Kelurahan Bologarang, Per Agustus 2009.
Kegiatan KKN Tematik PBA dilaksanakan selama 45 hari, mulai tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 26 Agustus 2009 di Kelurahan Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA
Waktu pelaksanaan KKN Tematik PBA berlangsung selama 45 hari efektif mulai tanggal 13 Juli sampai 26 Agustus 2009. Selama kegiatan KKN berlangsung, setiap mahasiswa harus berada di lokasi KKN yang telah di tentukan yaitu sejak di serahkan secara resmi kepada pemerintah desa setempat sampai dengan ditarik kembali secara resmi oleh Tim Pelaksana KKN Tematik PBA. Dalam waktu yang relatif singkat tersebut kami harus berhasil mencapai tujuan semaksimal mungkin.
Dalam waktu tersebut, mahasiswa menjalankan program observasi dan pendataan data selama 1 minggu pertama. Proses pembelajaran berlangsung pada tanggal 28 Juli–24 Agustus 2009, Evaluasi berlangsung pada tanggal 20-24 Agustus 2009.
Jangka waktu yang diberikan Universitas Muria Kudus kepada mahasiswa dalam pembuatan laporan tanggal 27 Agustus-29 Agustus 2009.

F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Sosialisai dengan warga setempat di perlukan dalam langkah awal penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. Dengan penjelasan yang jelas tentang kegiatan Penuntasan Buta Aksra dan memberikan pengertian pentingnya pendidikan bagi warga, di harapkan kegiatan ini di dukung penuh oleh warga setempat,baik oleh calon warga belajar atau warga lain.Karna kegiatan ini di tujukan untuk orang dewasa ( 15 – 64 Tahun ) yang belum bisa membaca , menulis, dan berhitung.Sambutan positif dari warga menjadi hal yang paling penting. Warga yang mau bekerja sama di harapkan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan ini. Dengan demikian , untuk mengajak warga agar bisa bekerja sama, keikut sertaaan Mahasiswa KKN dalam kewgiatan kemasyarakatan seperti : Tahlilan, rembug desa , posyandu, atau kegiatan sehari-hari warga setempat menjadi langkah yang bisa di lakukan.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan yang akan diadakan disesuaikan denagan metodologi keaksaraan fungsional, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada minat dan kebutuhan warga belajar dengan memperhatikan konsep belajar untuk orang dewasa (androgogi) sebagai berikut :
a. Pembelajaran berorientasi pada masalah yang di hadapi warga belajar (problem oriented).
b. Pembelajaran berorientasi pada pengalman sendiri warga belajar (experiences oriented).
c. Warga belajar bebas untuk belajar sesuai dengan pengalamannya, dan pengalamn bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.
d. Tujuan pembelajaran di tentukan dan di setujui warga belajar melalui kontrak belajar (learning contract).
e. Warga beljar memmperoleh umpan balik tentang pencapaian tujuan pembelajaran.
f. Motivasi intrinsik mrnghasilkan pembelajaran lebih mudah diserap dan lebih permanen.
g. Bahan ajar lebih mudah di pelajari oleh WB atau sesuai dengan kebiasaannya.
h. Partisipasi aktif setiap WB dalam proses pembelajaran memperbaiki ingatan mereka.








BAB II
PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

A. Pendataan Calon Warga Belajar
Pendataan calon warga belajar di lakukan sehari setelah penerjunan. Pendataan yang berlangsung selama 7 hari di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya koordinasi dengan kepala desa yang di teruskan ke tiap-tiap RT, koordinasi dengan guru pioneer di desa Bologarang , koordinasi dengan tim PLS di UPTD Kecamatan Penawangan, dan juga dengan pendekatan secara personal (door to door) ke rumah masing-masing warga belajar, serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Data yang pertama didapat sejumlah 27 SUKMA II. Namun setelah dilakukan cross-check dengan PLS setempat, beberapa data warga buta aksara sudah termasuk dalam garapan pihak PLS. Oleh karena itu, dari pendataan tersebut didapat data warga belajar valid sebanyak 20 orang. (data terlampir)

B. Pembentukan Kelompok Belajar
Data valid calon warga belajar yang didapat dengan metode yang telah disebutkan dan telah di-cross-check diklasifikasikan sesuai dengan alamat calon warga belajar. Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut memudahkan dalam pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan kelompok belajar dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga belajar.
Setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Warga Belajar, maka terbentuklah kelompok belajar dengan nama yaitu Kelompok Melati yang bertempat di rumah bapak Purwadi RT 01 RW III.

C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok belajar keaksaraan fungsional, terdiri atas lima kegiatan yaitu diskusi, menulis, membaca, menghitung dan ketrampilan fungsional. Pelaksanaan tersebut bukanlah pelaksanaan yang baku melainkan pelaksanaan secara acak contohnya dimulai dari keterampilan kemudian belajar membaca, menulis, menghitung, mendengar, bicara dan seterusnya.
Banyak variasi tentang metode yang dapat digunakan tutor dalam membelajarkan WB. Ketepatan penggunaan beberapa metode dan teknik pembelajaran sangat tergantung dengan kemampuan dasar yang sudah dimiliki WB, serta minat dan kebutuhan WB. Oleh karena itu keanekaragaman metode bisa digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat, dan kebutuhan WB.
Metodologi pembelajaran keaksaraan yang digunakan antara lain:
1. Menggunakan bahasa daerah setempat (lokal) sebagai bahasa pengantar agar warga belajar lebih cepat memahami materi pembelajaran.
2. Menggunakan materi pembelajaran berupa peristiwa atau permasalahan yang berasal dari WB.
3. Memberi kesempatan kepada setiap warga belajar untuk menulis dan membaca sendiri sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.
4. Membantu warga belajar agar percaya diri dan merasa senang bahwa mereka bisa menulis dan membaca.
5. Mengajarkan keterampilan menulis dan membaca sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
6. Menggunakan sarana dan media pembelajaran seperti buku bacaan, booklet, leaflet, dll sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
7. Memberi semangat kepada setiap warga belajar untuk saling membantu warga belajar lainnya yang belum bisa menulis dan membaca.
8. Melakukan kegiatan pembelajaran menulis dan membaca berulang-ulang dengan tema yang berbeda-beda agar warga belajar tidak cepat bosan.
Selama proses pembelajaran terjadi banyak perubahan kemampuan warga belajar. Beberapa ada yang mengalami perkembangan pesat dan ada juga yang masih terhambat. Kendala-kendala yang paling sering terjadi adalah kendala penglihatan yang sudah tidak normal karena faktor usia dan ingatan. Langkah-langkah yang diambil untuk menyeimbangkan perkembangan kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
1. Memberikan motivasi secara personal kepada para warga belajar yang masih mengalami kesulitan dalam menerima bahan ajar dikarenakan dua faktor diatas.
2. Meminjami alat bantu seadanya jika memungkinkan.
3. Bahan ajar tematik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran diperbanyak dan dibagikan dengan maksud agar bisa dipelajari sendiri oleh warga belajar di rumah masing-masing.
4. Warga belajar yang sudah mengalami perkembangan pesat dan dilihat sudah mampu membaca, menulis dan berhitung diberi kesempatan mengajari warga belajar yang belum bisa. Jadi, suasana yang tercipta bukanlah suasana belajar mengajar antara tutor dengan warga belajar, melainkan suasana diskusidan belajar bersama antara tutor dengan warga belajar. Hal tersebut juga untuk menghindari rasa minder karena beberapa warga belajar lebih nyaman bertanya pada sesama warga belajar daripada bertanya kepada tutor.
5. Memberikan pre-test yang soalnya dibuat berdasarkan buku Pedoman Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional untuk mengetahui tingkat kemampuan warga belajar.
6. Dari hasil pre-test tersebut didapat data warga belajar yang belum mampu dan yang sudah mampu. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan memberikan pembelajaran privat kepada warga belajar yang dirasa masih kurang mampu. Tempat dan waktu pembelajaran privat diadakan di rumah warga belajar tersebut diluar jam pembelajaran kelompok belajar.

D. Tempat dan Waktu Pembelajaran
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran PBA disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar. Adapun jadwal kegiatan pembelajaran yang telah disepakati oleh kelompok kami adalah sebagai berikut:
No NAMA TEMPAT WAKTU
1 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Selasa, 19.00-21.00
2 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Kamis, 18.30-20.30
3 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Jumat, 13.00-14.30


E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. Tahapan Penilaian dalam pendidikan keaksaraan
a. Penilaian sebelum proses pembelajaran.
Kemampuan awal setiap WB pada saat masuk kelompok belajar tidaklah sama. Setiap WB mempunyai kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang belum mengenal aksara sama sekali sampai dengan yang sudah mengetahui keaksaraan dalam standar tertentu. Kemampuan awal setiap WB, baik pada ketrampilan CALISTUNG dasarnya maupun minat dan kebutuhan fungsionalnya dapat dinilai sejak pertama kali pembelajaran dimulai.


b. Penilaian selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran, dapat dilihat perkembangan setiap warga belajar. Peningkatan kemampuan belajar sudah dapat terlihat setelah pembelajaran berlangsung selama dua minggu.
Peningkatan yang terjadi pada kemampuan warga belajar dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Warga belajar yang semula buta aksara murni, setelah 2 minggu pembelajaran sudah bisa menuliskan ke–26 Alphabet dengan lancar, dan warga belajar telah dapat merangkai kata dan membuat kalimat.
2. Dalam proses pembelajaran, warga belajar juga diajari bagaimana membuat buku laporan tentang rincian keuangan dalam menanam tembakau.
3. Warga belajar dengan status SUKMA II mampu membaca dan menulis dengan baik dan lebih cepat.
c. Penilaian akhir pembelajaran.
Setelah pembelajaran keaksaraan yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan, 28 Juli–24 Agustus 2009, kemampuan keaksaraan tiap WB mengalami kemajuan yang bervariasi. Dan untuk menciptakan standar kemampuan WB, ujian diadakan serentak dengan soal yang dibuat langsung oleh Dinas Pendidikan Nasional. Ujian dilaksanakan pada tanggal 20 -24 Agustus 2009 dan diberikan tenggang waktu untuk dilakukannya remidi bagi WB yang belum memenuhi standar lulus evaluasi sampai tanggal 24 Agustus 2009.

F. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a) Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama islam taat. Sehingga tercipta suasana aman, nyaman dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PBA.
b) Kerja sama yang baik yang terjalin antara warga, perangkat desa, termasuk dalam hal ini Kepala Desa dan ketua RT atau RW, dan Mahasiswa KKN Tematik PBA itu sendiri.
c) Sudah tersedianya data calon warga belajar yang dimiliki UPTD Penawangan untuk desa Bologarang. Pendataan calon warga belajar yang dilakukan tim KKN berdasarkan data tersebut. Dengan kuota 1 mahasiswa KKN diharapkan mampu mengentaskan 10 orang buta aksara.
d) Wilayah desa Bologarang sangat luas. Pemusatan penduduk terjadi di 3 dusun. Di pusat desa, warga terpusat di dusun Bologarang yang terbagi menjadi 3 RW, yaitu RW II, RW III, dan RW V. Di sebelah selatan berbatasan langsung dengan desa Lajer. Pemusatan penduduk berada di dusun Kenteng RW III. Dusun Kenteng berjarak 3 Km dari pusat desa. Dan di sebelah utara terdapat dusun Bolo RW II yang berjarak sekitar 0.5 Km dari pusat desa. Dengan pembagian pemusatan penduduk yang hanya ada di tujuh lokasi, memudahkan tim KKN dalam pendataan dan pengumpulan warga belajar. Dan juga dalam pembagian kerja dan waktu kegiatan pembelajaran.
e) Di dusun Kenteng yang merupakan dusun paling jauh, sekitar 3 Km dari pusat desa dengan akses jalan yang berat, data warga belajar sudah ditangani oleh bapak Suyoto, selaku salah satu tutor yang dipilih oleh PLS untuk menangani Penuntasan Buta Aksara di dusun Kenteng.
f) Status keaksaraan warga belajar mayoritas DO 2 dan DO 3. Hal tersebut memudahkan dalam proses kegiatan pembelajaran karena mereka sudah mempunyai dasar keaksaraan. Warga belajar tersebut bibantu untuk mengingat penggunaan aksara dan cara berhitung yang sudah lama tidak mereka gunakan.
2. Faktor Penghambat
Hambatan pelaksanaan program Penuntasan Buta Aksara antara lain adalah:
a) Lokasi desa yang dikelilingi hutan jati, mempunyai akses jalan yang sangat berat. Kondisi jalan sirtu (pasir dan batu) yang sudah rusak menjadikan komunikasi dan interaksi dari desa menuju Kecamatan sedikit terhambat.
b) Tidak adanya penerangan sepanjang jalan dari desa ke kecamatan membuat kegiatan hamoir tidak mungkin dilaksanakan pada malam hari.
c) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca, menulis, dan berhitung yang diselenggarakan melalui PBA.
d) Dalam pendataan calon warga belajar dilakukan door to door, sebagian besar warga mengikuti status keaksaraannya masing-masing. Walaupuin nama mereka tercantum dalam nama yang diberikan ketua RT atau RW, calon warga mengaku tidak buta aksara dan menolak mengikuti pembelajaran. Calon warga belajar yang sudah terdata, beberapa menolak pembelajaran. Calon warga yang sudah terdata, beberapa menolak kegiatan pembelajaran dikarenakan malu.
e) Warga belajar yangt rata-rata berumur diatas 30 tahun mengalami gangguan penglihatan mata tua dan kesulitan mengingat dikarenakan memori.
f) Mata pencaharian warga belajar yang mayoritas petani menyulitkan dalam pembagian waktu pembelajaran.
g) Setiap pembelajaran akan dimulai, warga belajar belum ada di tempat pembelajaran, sehingga tutor atau pengajar harus mengumumkan terlebih dahulu kepada warga belajar untuk segera dating ke tempat pembelajaran.
h) Terbatasnya alat transportasi yang tersedia menyulitkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
G. Upaya Mengatasi Hambatan
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain:
1. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan ke rumsh-rumah untuk bersilaturrahmi serta memberikan pangarahan dan pengertian akan pentingnya pendidikan.
2. Mengadakan kegiatan diluar PBA yang mampu mempererat hubungan dengan WB, seperti memberikan keterampilan praktek membuat kue, posyandu, mengajar di sekolah dasar, pengajian, kerja bakti agar menarik perhatian ibu-ibu sehingga tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
3. Bantuan kepala desa, ketua RT atau RW sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.
4. Meminta bantuan warga sekitar dalam memperlancar kegiatan KKN ini semisal meminjam peralatan untuk praktek keterampilan warga belajar.
5. Memberikan pengertian pada warga belajar bahwa waktu pembelajaran hanya sebentar, jadi diharapkan warga belajar dating lebih awal.
6. Faktor umur yang menjadi hambatan seperti gangguan penglihatan mata tua dan ingatan yang sudah lemah, diatasi dengan meminjami alat bantu penglihatan yang tersedia. Ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. Dan setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar yang selanjutnya.


































BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan KKN Tematik PBA yang dilaksanakan di Desa Bologarang dapat disimpulkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk penyelenggaraan kelompok belajar pada program pemberantasaan buta aksara. Kegiatan pemberantasaan buta aksara sudah lama dilaksanakan, tetapi masih ada penyandang buta aksara. Salah satu penyebab utamanya adalah masih adanya masyarakat yang tidak mementingakan pendidikan, dan sebagian warga yang kurang memahami akan pentingnya manfaat dari kegiatan pembelajaraan PBA untuk hari mendatang.

B. Rekomendasi
1. Bagi Desa Bologarang:
a. Masyarakat Desa Bologarang hendaknya lebih menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan putra-putri mereka.
b. Masyarakat Desa Bologarang agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapisegala hal.
c. Masyarakat desa lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.
d. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dukuh dan pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan desa Bologarang.
e. Harap ada perbaikan jalan dan penambahan penerangan jalan supaya transportasi lancar.
2. Bagi Kecamatan Penawangan:
a. Semoga program PBA yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UMK dapat ditindaklanjuti demi tercapainya tujuan pengentasan buta aksara.
b. Adanya koordinasi antar instansi yang mengurusi penuntasan buta aksara sehingga tidak terjadi tumpang tindih program yang akhirnya mengakibatkan tumpang tindih anggaran pemberantasan buta aksara.
c. Kerja sama antara pemerintah desa dan pihak kecamatan lebih ditingkatkan.
3. Bagi Universitas Muria Kudus (UMK):
a. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan matang.
b. Sebaiknya UMK mengadakan observasi langsung ke lokasi KKN PBA sebelum melaksanakan penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN. Hal ini terkait dengan besarnya kuota mahasiswa per desa yang seharusnya juga diseimbangkan dengan jumlah penduduk, luas wilyah, dan jumlah warga buta aksara.

C. Kata Penutup
Laporan ini pada dasarnya berisi tentang pelaksanaan program penuntasan buta aksara sekaligus pedoman penyusunan bahan ajar tematik. Hal ini dimaksudkan sebagai panduan atau teknis bagi setiap mahasiswa peserta KKN Tematik PBA yang akan menjadi tutor dalam program Penuntasan Buta Aksara.
Oleh karena petunjuk teknis yang tercantum dalam laporan ini masih cukup global, maka setiap mahasiswa yang akan menjadi tutor dituntut untuk mampu mengembangkan dan memperkaya dengan kreatifitasnya sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat dan warga belajar, serta kebutuhan masing-masing kelompok belajar.
Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa yang akan mengikuti KKN program Tematik Penuntasan Buta Aksara sehingga dapat mengantarkan tercapainya tujuan utama KKN Tematik PBA yakni untuk menuntaskan masyarakat buta aksara di Jawa Tengah.










































Lampiran 1

Kelompok : 25
Nama Tutor / NIM : 1. Abdussalam 2007-32-244
2. Choirul Wachid 2007-11-231
Desa : Bologarang
Dusun : Kenteng
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten : Grobogan

DAFTAR WARGA BELAJAR

NO
NAMA JNS
KLMN
(L/P) TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
ALAMAT
(RT/RW) STATUS KE- AKSARAAN DO.1/ DO.2/DO.3
1 DARSINEM P Grobogan,01-12-1950 03/III DO 2
2 JUMIRAH P Grobogan,27-04-1979 03/III DO 2
3 JASMI P Grobogan,05-08-1960 03/III DO 2
4 SARMI L Grobogan,31-12-1960 03/III DO.2
5 SANI P Grobogan,11-12-1953 03/III DO 2
6 SADILLAH P Grobogan,13-07-1963 03/III DO 2
7 WARSITI P Grobogan,03-03
-1975 03/III DO 2
8 YATMI P Grobogan,31-12-1972 03/III DO 2
9 SUTARDI P Kudus,31-12-1974 03/III DO 2
10 ROK0 P Grobogan,10-02-1967 03/III DO 2
11 SUKANDAR P Grobogan,10-12-1967 03/II DO.1
12 HARNO P Grobogan,05-06-1958 03/II Murni
13 HARTINI P Grobogan,16-03-1986 03/II DO.3
14 SUKARTI P Grobogan,17-09-1986 03/II DO.2
15 KARIYEM L Grobogan,14-03-1973 03/II DO.3
16 SUTARSI
P Grobogan,16-08-1972 03/II DO.1
17 HASNI P Grobogan,28-06-1965 03/II DO.3



NO NAMA JNS
KLMN
(L/P TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
ALAMAT
(RT/RW) STATUS KE- AKSARAAN DO.1/ DO.2/DO.3
18 KARSIYEM L Grobogan,02-04-1964
03/II

DO.1
19 RUSDIYAT L Grobogan,22-09-1967 03/II Murni
20 KARNO L Grobogan,11-07-1964 03/II DO.1

21
SUPARTI P Grobogan,13-09-1952 03/II DO 3
22 SHALEH Grobogan,17-03-1948 03/II DO 3
23 SARIYEM Grobogan,07-04-1961 03/II DO 3
24 SUWARJO Grobogan,16-05-1960 03/II DO 3
25 SUWARTO Grobogan,31-04-1979 03/II DO 3
26 KADI Grobogan,16-06-1960 03/II DO 2
27 SULASIH Grobogan,03-12-1979 03/II DO 3


Grobogan, 17 Juli 2009
Tutor I Tutor II

Abdussalam Choirul Wachid


















DATA WARGA BELAJAR
KKN TEMATIK PENUNTASAN BUTA AKSARA
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2009

KELOMPOK : 34
TUTOR / NIM : 1. Dahlia ( 2007-32-174 )
2. Maslahatul Robikhah ( 2007-11-259)
DPL : H. SOEDARSONO SH. M.Hum
DESA : Winong
KECAMATAN : Penawangan
NO NAMA L/P UMUR ALAMAT PEKERJAAN STATUS KEAKSARAAN/
PENDIDIKAN SASARAN PROGRAM
1 P Tani DO Pemberantasan
2 P Tani DO Pemberantasan
3 P Tani DO Pemberantasan
4 P Tani DO Pemberantasan
5 P Tani DO Pemberantasan
6 P Tani DO Pemberantasan
7 P Tani DO Pemberantasan
8 P Tani DO Pemberantasan
9 P Tani DO Pemberantasan
10 P Tani DO Pemberantasan
11 P Tani DO Pemberantasan
12 P Tani DO Pemberantasan
13 P Tani DO Pemberantasan
14 P Tani DO Pemberantasan
15 P Tani DO Pemberantasan
16 P Tani DO Pemberantasan
17 P Tani DO Pemberantasan
18 P Tani DO Pemberantasan
19 P Tani DO Pemberantasan
20 P Tani DO Pemberantasan
KABUPATEN : GROBOGAN

GROBOGAN, 25 Agustus 2009
TUTOR 1 TUTOR 2 DPL

Dahlia Maslahatul Robikhah H. Soedarsono SH. M.Hum


DAFTAR WARGA BELAJAR
LULUS EVALUASI

KELOMPOK : 34
Desa / Kelurahan : Winong
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten / Kota : Grobogan


NO NAMA TTL / UMUR ALAMAT
( RT/RW) JENIS KELAMIN STATUS KEAKSARAAN
1 P DO
2 P DO
3 P DO
4 P DO
5 P DO
6 P DO
7 P DO
8 P DO
9 P DO
10 P DO
11 P DO
12 P DO
13 P DO
14 P DO
15 P DO
16 P DO
17 P DO
18 P DO
19 P DO
20 P DO














DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN
BAHAN PENILAIAN KEAKSARAAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN ANGGARAN 2009
REKAPITULASI NILAI PK

Nama Kelompok Belajar : Winong I
No Nama Warga Belajar Nilai bahan penilaian keaksaraan Jumlah Keterangan
Membaca Menulis Berhitung Mendengar Bicara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 82
75
70
70
82
82
70
77
70
70
70
75
82
85
82
75
66
71
80
80 70
70
70
67
80
72
70
75
70
75
80
74
60
80
80
75
70
70
75
72 84
73
71
70
84
82
76
79
77
74
80
70
73
82
82
77
77
71
82
82





































236
218
211
207
246
236
216
231
217
219
230
219
235
247
244
227
213
212
237
234 LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
Ds./Kec. / Kab. : Desa Winong Kec. Penawangan Kab. Grobogan



REKAPITULASI WARGA BELAJAR
LULUS EVALUASI PENDIDIKAN KEAKSARAAN

KELOMPOK : 34
Desa / Kelurahan : Winong
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten / Kota : Grobogan



NO KELOMPOK JUMLAH WB TERDATA JUMLAH WB YANG MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN JUMLAH WB LULUS EVALUASI
1 20 20 20


JUMLAH 20 20 20



































DAFTAR WARGA BELAJAR


KELOMPOK : 34
TUTOR / NIM : 1. Dahlia ( 2007-32-174 )
2. Maslahatul Robikhah ( 2007-11-259 )
DPL : H. SOEDARSONO SH. M.Hum
DESA : WINONG
KECAMATAN : PENAWANGAN
KABUPATEN : GROBOGAN

1. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


2. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

3. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

4. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


5. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :



6. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

7. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


8. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


9. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


10. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


11. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :



12. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

13. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


14. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


15. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

16. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

17. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

18. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

19. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

20. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :






























FOTO PROSES PEMBELAJARAN DAN KETRAMPILAN

















































Daftar Rincian Pembelian Alat Ketrampilan Kelompok Belajar
Oleh Mahasiswa KKN Tematik Universitas Muria Kudus
Di Kabupaten Grobogan
Tahun 2009

KROKET

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA SATUAN
( RP ) JUMLAH HARGA KESELURUHAN
( RP )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 Kentang
Telur
Telur Puyuh
Kornet
Tepung Panir
Wortel
Daun Bawang
Merica
Penyedap Rasa
Garam
Gula Pasir
Minyak Goreng
Minyak Tanah 5 Kg
5 Kg
80 Biji
4
2,5 Kg



8 Buah

0,5 Kg
5 Liter
5 Liter @ Rp. 6.000,-
@ Rp. 15.000,-
@ Rp. 300,-
@ Rp. 30.000,-
@ Rp. 9.600,-



@ Rp. 500,-


@ Rp. 12.000,-
@ Rp. 3.500,- Rp. 30.000,-
Rp. 76.000,-
Rp. 24.000,-
Rp. 120.000,-
Rp. 24.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 17.500,-
JUMLAH RP. 386.500,-


BAKI LAMARAN


NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA SATUAN
( RP ) JUMLAH HARGA KESELURUHAN
( RP )

JUMLAH RP.