SELAMAT DATANG di SALAMKU7

Kamis, 15 April 2010

Laporan KKn

LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK
PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA)
DESA BOLOGARANG
KECAMATAN PENAWANGAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2009













OLEH :
1. ABDUS SALAM ( 2007-32-202 )
2. CHAIRUL WACHID ( 2007-11-231)




LEMBAGA / PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2009



PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta Aksara (PBA) Mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juli s/d 26 Agustus Tahun 2009 bertempat di Desa / Kelurahan Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten / Kota Grobogan telah disahkan pada hari : …………………..
Tanggal : ……………………………

Kepala Desa / Lurah Dosen Pembimbing Lapangan


( Suparjo, S.Pd ) ( H. Soedarsono S.H., M.Hum.)


















KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga penulisan laporan ini dapat selesai sesuai dengan harapan.
Penulisan laporan ini merupakan sebagai syarat untuk menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta Aksara (PBA) Universitas Muria Kudus yang telah di laksanakan di Kabupaten Grobogan.
Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan program KKN, sehingga tercapai hasil yang kami harapkan yaitu dengan berkurangnya warga yang mengalami buta aksara di Kabupaten Grobogan khususnya di Desa Bologarang :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa Tengah selaku penyelenggara Program KKN Tematik PBA ( Penuntasan Buta Aksara )
2. Rektor Universitas Muria Kudus yang telah memberikan motivasi dalam pelaksanaan KKN.
3. Bupati Grobogan yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan KKN.
4. Seluruh panitia KKN Tematik Penuntasan Buta Aksara ( PBA ) Universitas Muria Kudus yang telah mengarahkan dan berperan dalam pelaksanaan KKN.
5. Camat Penawangan, Bapak Djamin S.Sos yang telah memberikan bimbingan dan ijin dalam melaksanakan KKN di Kec. Penawangan.
6. Bapak Suparjo, S,Pd. ( Kepala Desa Bologarang ) beserta keluarga yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam melaksanakan program KKN.
7. Para perangkat Desa Bologarang yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan selama pelaksanaan KKN.
8. Seluruh warga Desa Bologarang yang telah membantu dan bekerja sama dengan kami dalam melaksanakan tugas KKN.
9. Semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan KKN yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami sadar bahwa program kerja, kegiatan serta laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Harapan kami semoga apa yang telah kami lakukan di desa Bologarang dapat bermanfaat dan bisa membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Grobogan, 26 Agustus 2009


Akhmad Teguh Kurniawan























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
C. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA
D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA
E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA
F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan

BAB II : PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
A. Pendataan Calon Warga Belajar
B. Pembentukan Kelompok Belajar
C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
D. Tempat dan Waktu Pembelajaran …………………………………..
E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
F. Faktor Pendukung dan Penghambat
G. Upaya Mengatasi Hambatan

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Kata Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN





DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar warga belajar pendidikan keaksaraan. (format terlampir 5)
2. Rekapitulasi jumlah warga belajar pendidikan keaksaraan lulus evaluasi. (format terlampir 6)
3. Foto copy STSB yang diberikan kepada warga belajar.
4. Dokumen lain yang relevan.
5. VCD kegiatan KKN Tematik PBA.



























BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KKN adalah merupakan salah satu pemanduan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakulikuler serta menggunakan lintas sektoral. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman bermasyarakat dalam jangka waktu turtentu sebagai bekal nanti untuk terjun di masyarakat setelah mampu menyelesaikan masa studinya.
KKN Temetik kali ini secara khusus mengambil tema Penuntasan Buta Aksara (PBA). Salah satu hambatan program dalam penuntasan Buta Aksara ini karena kondisi kemiskinan yang masih membelit kepada penduduk dan masyarakat, baik kemiskinan absolut relatif maupun kultural. Di desa ini termasuk golongan tersebut, karena itu dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah serta perguruan tinggi se Jawa Tengah bekerja sama dalam mempercepat penuntasan buta aksara di Jawa Tengah sehingga obsesi Jawa Tengah terbebas dalam buta aksara di tahun yang akan datang.
Dalam upaya ini, penuntasan buta aksara membutuhkan tenaga, pikiran, semangat dan komitmen yang besar baik dari pemerintah dan seluruh masyarakat. Komitmen pemerintah sangat besar dalam berbagai program, inovasi dan kreasi yang secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk menuntaskan kemiskinan.

B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional dalam target percepatan Penuntasan Buta Aksara ( PBA ) di Jawa Tengah, yaitu melalui paket kegiatan KKN Tematik, maka tujuanya adalah :
1. Tujuan Umum :
a) Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian Masyarakan.
b) Mengenalkan aksara kepada masyarakat agar yang bersangkutan dapat membaca, menulis, dan berhitung.
c) Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam berfikir, bersikap, berperilaku secara realistis dan akademis yang di landasi dengan semangat dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat.
d) Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam mengimplementasikan seperangkat teori yang telah diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung.
e) Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
f) Membentuk sarjana yang berilmu, cakap, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
g) Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
h) Mendekatakn Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.

2. Tujuan Khusus :
a) Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Jawa Tengah.
b) Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Jawa Tengah bebas buta aksara tahun 2008.

C. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA
Dalam rancangan kegiatan KKN Tematik PBA di lapangan yang dilaksanakan selama 45 hari, kami berencana melakukan kegiatan KKN untuk memperoleh hasil pelaksanaan KKN Tematik PBA sesuai dengan yang diharapkan sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan Kepala Desa beserta Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat.
2. Pertemuan prakondisi dengan warga belajar.
3. Penentuan jadwal pembelajaran dengan warga belajar. Jadwal pembelajaran dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.
4. Pembuatan papan nama Posko KKN Ds. Bologarang.
5. Membentuk kelompok belajar @20 Warga Belajar, sekaligus memulai proses pembelajaran.
6. Konsultasi dengan DPL yang dilakukan 1 kali dalam seminggu.
7. Evaluasi hasil pembelajaran.
8. Penyerahan SUKMA yang akan dilaksanakan setelah evaluasi berakhir.
9. Penyusunan Laporan.
10. Perpisahan dengan WB, Tutor, perangkat desa, dan warga sekitar.
11. Pemberian kenang-kenangan kepada pemerintah desa.
12. Penarikan KKN dan pelaporan pelaksanaan pada tanggal 26 Agustus 2009.

D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA
Pelaksanaan KKN Tematik PBA Universitas Muria Kudus tahun 2009 mengambil lokasi di Kab. Grobogan. Kami melaksanakan program tersebut di Kec. Penawangan, tepatnya di Ds. Bologarang yang dipimpin/dikepalai oleh Bapak Suparjo, S.Pd.
1. Batas-batas wilayah Desa Bologarang
 Sebelah Utara : Kelurahan Pengkol
 Sebelah Selatan : Kelurahan Lajer
 Sebelah Barat : Kelurahan Karangwader
 Sebelah Timur : Kelurahan Sedadi
2. Luas daerah kelurahan Bologarang
Luas kelurahan Bologarang 664,990 Ha, suhu rata-rata kelurahan Bologarang 35 ÂșC, dengan dua perubahan musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kelurahan Bologarang merupakan daerah pegunungan dengan system sawah tadah hujan yang menghasilkan tanaman produksi yaitu padi, jagung dan tembakau.
3. Orbitrasi
Orbitrasi merupakan jarak dari pusat pemerintahan, meliputi:
 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 15 Km
 Jarak dari pusat pemerintahan kota administrative : 650 Km
 Jarak dari Ibukota Kotamadya Daerah Tingkat II : 25 Km
 Jarak dari Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I : 51 Km


4. Pembagian Wilayah
Kelurahan Bologarang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan, yaitu yang mempunyai 5 wilayah, yang masing-masing wilayah diketuai oleh ketua RW.
Tabel persebaran RT di kelurahan Deras
No Rukun Warga Ketua Jumlah RT
1. RW I Laswardi
2. RW II Sapari
3. RW III Sumardi
4. RW IV Suyoto
5. RW V Harjono
Sumber: Data monografi Kelurahan Bologarang, Per Agustus 2009.
Kegiatan KKN Tematik PBA dilaksanakan selama 45 hari, mulai tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 26 Agustus 2009 di Kelurahan Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA
Waktu pelaksanaan KKN Tematik PBA berlangsung selama 45 hari efektif mulai tanggal 13 Juli sampai 26 Agustus 2009. Selama kegiatan KKN berlangsung, setiap mahasiswa harus berada di lokasi KKN yang telah di tentukan yaitu sejak di serahkan secara resmi kepada pemerintah desa setempat sampai dengan ditarik kembali secara resmi oleh Tim Pelaksana KKN Tematik PBA. Dalam waktu yang relatif singkat tersebut kami harus berhasil mencapai tujuan semaksimal mungkin.
Dalam waktu tersebut, mahasiswa menjalankan program observasi dan pendataan data selama 1 minggu pertama. Proses pembelajaran berlangsung pada tanggal 28 Juli–24 Agustus 2009, Evaluasi berlangsung pada tanggal 20-24 Agustus 2009.
Jangka waktu yang diberikan Universitas Muria Kudus kepada mahasiswa dalam pembuatan laporan tanggal 27 Agustus-29 Agustus 2009.

F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Sosialisai dengan warga setempat di perlukan dalam langkah awal penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. Dengan penjelasan yang jelas tentang kegiatan Penuntasan Buta Aksra dan memberikan pengertian pentingnya pendidikan bagi warga, di harapkan kegiatan ini di dukung penuh oleh warga setempat,baik oleh calon warga belajar atau warga lain.Karna kegiatan ini di tujukan untuk orang dewasa ( 15 – 64 Tahun ) yang belum bisa membaca , menulis, dan berhitung.Sambutan positif dari warga menjadi hal yang paling penting. Warga yang mau bekerja sama di harapkan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan ini. Dengan demikian , untuk mengajak warga agar bisa bekerja sama, keikut sertaaan Mahasiswa KKN dalam kewgiatan kemasyarakatan seperti : Tahlilan, rembug desa , posyandu, atau kegiatan sehari-hari warga setempat menjadi langkah yang bisa di lakukan.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan yang akan diadakan disesuaikan denagan metodologi keaksaraan fungsional, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada minat dan kebutuhan warga belajar dengan memperhatikan konsep belajar untuk orang dewasa (androgogi) sebagai berikut :
a. Pembelajaran berorientasi pada masalah yang di hadapi warga belajar (problem oriented).
b. Pembelajaran berorientasi pada pengalman sendiri warga belajar (experiences oriented).
c. Warga belajar bebas untuk belajar sesuai dengan pengalamannya, dan pengalamn bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.
d. Tujuan pembelajaran di tentukan dan di setujui warga belajar melalui kontrak belajar (learning contract).
e. Warga beljar memmperoleh umpan balik tentang pencapaian tujuan pembelajaran.
f. Motivasi intrinsik mrnghasilkan pembelajaran lebih mudah diserap dan lebih permanen.
g. Bahan ajar lebih mudah di pelajari oleh WB atau sesuai dengan kebiasaannya.
h. Partisipasi aktif setiap WB dalam proses pembelajaran memperbaiki ingatan mereka.








BAB II
PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

A. Pendataan Calon Warga Belajar
Pendataan calon warga belajar di lakukan sehari setelah penerjunan. Pendataan yang berlangsung selama 7 hari di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya koordinasi dengan kepala desa yang di teruskan ke tiap-tiap RT, koordinasi dengan guru pioneer di desa Bologarang , koordinasi dengan tim PLS di UPTD Kecamatan Penawangan, dan juga dengan pendekatan secara personal (door to door) ke rumah masing-masing warga belajar, serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Data yang pertama didapat sejumlah 27 SUKMA II. Namun setelah dilakukan cross-check dengan PLS setempat, beberapa data warga buta aksara sudah termasuk dalam garapan pihak PLS. Oleh karena itu, dari pendataan tersebut didapat data warga belajar valid sebanyak 20 orang. (data terlampir)

B. Pembentukan Kelompok Belajar
Data valid calon warga belajar yang didapat dengan metode yang telah disebutkan dan telah di-cross-check diklasifikasikan sesuai dengan alamat calon warga belajar. Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut memudahkan dalam pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan kelompok belajar dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga belajar.
Setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Warga Belajar, maka terbentuklah kelompok belajar dengan nama yaitu Kelompok Melati yang bertempat di rumah bapak Purwadi RT 01 RW III.

C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok belajar keaksaraan fungsional, terdiri atas lima kegiatan yaitu diskusi, menulis, membaca, menghitung dan ketrampilan fungsional. Pelaksanaan tersebut bukanlah pelaksanaan yang baku melainkan pelaksanaan secara acak contohnya dimulai dari keterampilan kemudian belajar membaca, menulis, menghitung, mendengar, bicara dan seterusnya.
Banyak variasi tentang metode yang dapat digunakan tutor dalam membelajarkan WB. Ketepatan penggunaan beberapa metode dan teknik pembelajaran sangat tergantung dengan kemampuan dasar yang sudah dimiliki WB, serta minat dan kebutuhan WB. Oleh karena itu keanekaragaman metode bisa digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat, dan kebutuhan WB.
Metodologi pembelajaran keaksaraan yang digunakan antara lain:
1. Menggunakan bahasa daerah setempat (lokal) sebagai bahasa pengantar agar warga belajar lebih cepat memahami materi pembelajaran.
2. Menggunakan materi pembelajaran berupa peristiwa atau permasalahan yang berasal dari WB.
3. Memberi kesempatan kepada setiap warga belajar untuk menulis dan membaca sendiri sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.
4. Membantu warga belajar agar percaya diri dan merasa senang bahwa mereka bisa menulis dan membaca.
5. Mengajarkan keterampilan menulis dan membaca sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
6. Menggunakan sarana dan media pembelajaran seperti buku bacaan, booklet, leaflet, dll sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.
7. Memberi semangat kepada setiap warga belajar untuk saling membantu warga belajar lainnya yang belum bisa menulis dan membaca.
8. Melakukan kegiatan pembelajaran menulis dan membaca berulang-ulang dengan tema yang berbeda-beda agar warga belajar tidak cepat bosan.
Selama proses pembelajaran terjadi banyak perubahan kemampuan warga belajar. Beberapa ada yang mengalami perkembangan pesat dan ada juga yang masih terhambat. Kendala-kendala yang paling sering terjadi adalah kendala penglihatan yang sudah tidak normal karena faktor usia dan ingatan. Langkah-langkah yang diambil untuk menyeimbangkan perkembangan kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
1. Memberikan motivasi secara personal kepada para warga belajar yang masih mengalami kesulitan dalam menerima bahan ajar dikarenakan dua faktor diatas.
2. Meminjami alat bantu seadanya jika memungkinkan.
3. Bahan ajar tematik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran diperbanyak dan dibagikan dengan maksud agar bisa dipelajari sendiri oleh warga belajar di rumah masing-masing.
4. Warga belajar yang sudah mengalami perkembangan pesat dan dilihat sudah mampu membaca, menulis dan berhitung diberi kesempatan mengajari warga belajar yang belum bisa. Jadi, suasana yang tercipta bukanlah suasana belajar mengajar antara tutor dengan warga belajar, melainkan suasana diskusidan belajar bersama antara tutor dengan warga belajar. Hal tersebut juga untuk menghindari rasa minder karena beberapa warga belajar lebih nyaman bertanya pada sesama warga belajar daripada bertanya kepada tutor.
5. Memberikan pre-test yang soalnya dibuat berdasarkan buku Pedoman Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional untuk mengetahui tingkat kemampuan warga belajar.
6. Dari hasil pre-test tersebut didapat data warga belajar yang belum mampu dan yang sudah mampu. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan memberikan pembelajaran privat kepada warga belajar yang dirasa masih kurang mampu. Tempat dan waktu pembelajaran privat diadakan di rumah warga belajar tersebut diluar jam pembelajaran kelompok belajar.

D. Tempat dan Waktu Pembelajaran
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran PBA disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar. Adapun jadwal kegiatan pembelajaran yang telah disepakati oleh kelompok kami adalah sebagai berikut:
No NAMA TEMPAT WAKTU
1 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Selasa, 19.00-21.00
2 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Kamis, 18.30-20.30
3 Dilema Cinta Bapak Saleh Setiap Jumat, 13.00-14.30


E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. Tahapan Penilaian dalam pendidikan keaksaraan
a. Penilaian sebelum proses pembelajaran.
Kemampuan awal setiap WB pada saat masuk kelompok belajar tidaklah sama. Setiap WB mempunyai kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang belum mengenal aksara sama sekali sampai dengan yang sudah mengetahui keaksaraan dalam standar tertentu. Kemampuan awal setiap WB, baik pada ketrampilan CALISTUNG dasarnya maupun minat dan kebutuhan fungsionalnya dapat dinilai sejak pertama kali pembelajaran dimulai.


b. Penilaian selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran, dapat dilihat perkembangan setiap warga belajar. Peningkatan kemampuan belajar sudah dapat terlihat setelah pembelajaran berlangsung selama dua minggu.
Peningkatan yang terjadi pada kemampuan warga belajar dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Warga belajar yang semula buta aksara murni, setelah 2 minggu pembelajaran sudah bisa menuliskan ke–26 Alphabet dengan lancar, dan warga belajar telah dapat merangkai kata dan membuat kalimat.
2. Dalam proses pembelajaran, warga belajar juga diajari bagaimana membuat buku laporan tentang rincian keuangan dalam menanam tembakau.
3. Warga belajar dengan status SUKMA II mampu membaca dan menulis dengan baik dan lebih cepat.
c. Penilaian akhir pembelajaran.
Setelah pembelajaran keaksaraan yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan, 28 Juli–24 Agustus 2009, kemampuan keaksaraan tiap WB mengalami kemajuan yang bervariasi. Dan untuk menciptakan standar kemampuan WB, ujian diadakan serentak dengan soal yang dibuat langsung oleh Dinas Pendidikan Nasional. Ujian dilaksanakan pada tanggal 20 -24 Agustus 2009 dan diberikan tenggang waktu untuk dilakukannya remidi bagi WB yang belum memenuhi standar lulus evaluasi sampai tanggal 24 Agustus 2009.

F. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a) Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama islam taat. Sehingga tercipta suasana aman, nyaman dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PBA.
b) Kerja sama yang baik yang terjalin antara warga, perangkat desa, termasuk dalam hal ini Kepala Desa dan ketua RT atau RW, dan Mahasiswa KKN Tematik PBA itu sendiri.
c) Sudah tersedianya data calon warga belajar yang dimiliki UPTD Penawangan untuk desa Bologarang. Pendataan calon warga belajar yang dilakukan tim KKN berdasarkan data tersebut. Dengan kuota 1 mahasiswa KKN diharapkan mampu mengentaskan 10 orang buta aksara.
d) Wilayah desa Bologarang sangat luas. Pemusatan penduduk terjadi di 3 dusun. Di pusat desa, warga terpusat di dusun Bologarang yang terbagi menjadi 3 RW, yaitu RW II, RW III, dan RW V. Di sebelah selatan berbatasan langsung dengan desa Lajer. Pemusatan penduduk berada di dusun Kenteng RW III. Dusun Kenteng berjarak 3 Km dari pusat desa. Dan di sebelah utara terdapat dusun Bolo RW II yang berjarak sekitar 0.5 Km dari pusat desa. Dengan pembagian pemusatan penduduk yang hanya ada di tujuh lokasi, memudahkan tim KKN dalam pendataan dan pengumpulan warga belajar. Dan juga dalam pembagian kerja dan waktu kegiatan pembelajaran.
e) Di dusun Kenteng yang merupakan dusun paling jauh, sekitar 3 Km dari pusat desa dengan akses jalan yang berat, data warga belajar sudah ditangani oleh bapak Suyoto, selaku salah satu tutor yang dipilih oleh PLS untuk menangani Penuntasan Buta Aksara di dusun Kenteng.
f) Status keaksaraan warga belajar mayoritas DO 2 dan DO 3. Hal tersebut memudahkan dalam proses kegiatan pembelajaran karena mereka sudah mempunyai dasar keaksaraan. Warga belajar tersebut bibantu untuk mengingat penggunaan aksara dan cara berhitung yang sudah lama tidak mereka gunakan.
2. Faktor Penghambat
Hambatan pelaksanaan program Penuntasan Buta Aksara antara lain adalah:
a) Lokasi desa yang dikelilingi hutan jati, mempunyai akses jalan yang sangat berat. Kondisi jalan sirtu (pasir dan batu) yang sudah rusak menjadikan komunikasi dan interaksi dari desa menuju Kecamatan sedikit terhambat.
b) Tidak adanya penerangan sepanjang jalan dari desa ke kecamatan membuat kegiatan hamoir tidak mungkin dilaksanakan pada malam hari.
c) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca, menulis, dan berhitung yang diselenggarakan melalui PBA.
d) Dalam pendataan calon warga belajar dilakukan door to door, sebagian besar warga mengikuti status keaksaraannya masing-masing. Walaupuin nama mereka tercantum dalam nama yang diberikan ketua RT atau RW, calon warga mengaku tidak buta aksara dan menolak mengikuti pembelajaran. Calon warga belajar yang sudah terdata, beberapa menolak pembelajaran. Calon warga yang sudah terdata, beberapa menolak kegiatan pembelajaran dikarenakan malu.
e) Warga belajar yangt rata-rata berumur diatas 30 tahun mengalami gangguan penglihatan mata tua dan kesulitan mengingat dikarenakan memori.
f) Mata pencaharian warga belajar yang mayoritas petani menyulitkan dalam pembagian waktu pembelajaran.
g) Setiap pembelajaran akan dimulai, warga belajar belum ada di tempat pembelajaran, sehingga tutor atau pengajar harus mengumumkan terlebih dahulu kepada warga belajar untuk segera dating ke tempat pembelajaran.
h) Terbatasnya alat transportasi yang tersedia menyulitkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
G. Upaya Mengatasi Hambatan
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain:
1. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan ke rumsh-rumah untuk bersilaturrahmi serta memberikan pangarahan dan pengertian akan pentingnya pendidikan.
2. Mengadakan kegiatan diluar PBA yang mampu mempererat hubungan dengan WB, seperti memberikan keterampilan praktek membuat kue, posyandu, mengajar di sekolah dasar, pengajian, kerja bakti agar menarik perhatian ibu-ibu sehingga tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
3. Bantuan kepala desa, ketua RT atau RW sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.
4. Meminta bantuan warga sekitar dalam memperlancar kegiatan KKN ini semisal meminjam peralatan untuk praktek keterampilan warga belajar.
5. Memberikan pengertian pada warga belajar bahwa waktu pembelajaran hanya sebentar, jadi diharapkan warga belajar dating lebih awal.
6. Faktor umur yang menjadi hambatan seperti gangguan penglihatan mata tua dan ingatan yang sudah lemah, diatasi dengan meminjami alat bantu penglihatan yang tersedia. Ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. Dan setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar yang selanjutnya.


































BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan KKN Tematik PBA yang dilaksanakan di Desa Bologarang dapat disimpulkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk penyelenggaraan kelompok belajar pada program pemberantasaan buta aksara. Kegiatan pemberantasaan buta aksara sudah lama dilaksanakan, tetapi masih ada penyandang buta aksara. Salah satu penyebab utamanya adalah masih adanya masyarakat yang tidak mementingakan pendidikan, dan sebagian warga yang kurang memahami akan pentingnya manfaat dari kegiatan pembelajaraan PBA untuk hari mendatang.

B. Rekomendasi
1. Bagi Desa Bologarang:
a. Masyarakat Desa Bologarang hendaknya lebih menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan putra-putri mereka.
b. Masyarakat Desa Bologarang agar lebih arif dan bijaksana dalam menyikapisegala hal.
c. Masyarakat desa lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.
d. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dukuh dan pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan desa Bologarang.
e. Harap ada perbaikan jalan dan penambahan penerangan jalan supaya transportasi lancar.
2. Bagi Kecamatan Penawangan:
a. Semoga program PBA yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UMK dapat ditindaklanjuti demi tercapainya tujuan pengentasan buta aksara.
b. Adanya koordinasi antar instansi yang mengurusi penuntasan buta aksara sehingga tidak terjadi tumpang tindih program yang akhirnya mengakibatkan tumpang tindih anggaran pemberantasan buta aksara.
c. Kerja sama antara pemerintah desa dan pihak kecamatan lebih ditingkatkan.
3. Bagi Universitas Muria Kudus (UMK):
a. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan matang.
b. Sebaiknya UMK mengadakan observasi langsung ke lokasi KKN PBA sebelum melaksanakan penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN. Hal ini terkait dengan besarnya kuota mahasiswa per desa yang seharusnya juga diseimbangkan dengan jumlah penduduk, luas wilyah, dan jumlah warga buta aksara.

C. Kata Penutup
Laporan ini pada dasarnya berisi tentang pelaksanaan program penuntasan buta aksara sekaligus pedoman penyusunan bahan ajar tematik. Hal ini dimaksudkan sebagai panduan atau teknis bagi setiap mahasiswa peserta KKN Tematik PBA yang akan menjadi tutor dalam program Penuntasan Buta Aksara.
Oleh karena petunjuk teknis yang tercantum dalam laporan ini masih cukup global, maka setiap mahasiswa yang akan menjadi tutor dituntut untuk mampu mengembangkan dan memperkaya dengan kreatifitasnya sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat dan warga belajar, serta kebutuhan masing-masing kelompok belajar.
Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa yang akan mengikuti KKN program Tematik Penuntasan Buta Aksara sehingga dapat mengantarkan tercapainya tujuan utama KKN Tematik PBA yakni untuk menuntaskan masyarakat buta aksara di Jawa Tengah.










































Lampiran 1

Kelompok : 25
Nama Tutor / NIM : 1. Abdussalam 2007-32-244
2. Choirul Wachid 2007-11-231
Desa : Bologarang
Dusun : Kenteng
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten : Grobogan

DAFTAR WARGA BELAJAR

NO
NAMA JNS
KLMN
(L/P) TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
ALAMAT
(RT/RW) STATUS KE- AKSARAAN DO.1/ DO.2/DO.3
1 DARSINEM P Grobogan,01-12-1950 03/III DO 2
2 JUMIRAH P Grobogan,27-04-1979 03/III DO 2
3 JASMI P Grobogan,05-08-1960 03/III DO 2
4 SARMI L Grobogan,31-12-1960 03/III DO.2
5 SANI P Grobogan,11-12-1953 03/III DO 2
6 SADILLAH P Grobogan,13-07-1963 03/III DO 2
7 WARSITI P Grobogan,03-03
-1975 03/III DO 2
8 YATMI P Grobogan,31-12-1972 03/III DO 2
9 SUTARDI P Kudus,31-12-1974 03/III DO 2
10 ROK0 P Grobogan,10-02-1967 03/III DO 2
11 SUKANDAR P Grobogan,10-12-1967 03/II DO.1
12 HARNO P Grobogan,05-06-1958 03/II Murni
13 HARTINI P Grobogan,16-03-1986 03/II DO.3
14 SUKARTI P Grobogan,17-09-1986 03/II DO.2
15 KARIYEM L Grobogan,14-03-1973 03/II DO.3
16 SUTARSI
P Grobogan,16-08-1972 03/II DO.1
17 HASNI P Grobogan,28-06-1965 03/II DO.3



NO NAMA JNS
KLMN
(L/P TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
ALAMAT
(RT/RW) STATUS KE- AKSARAAN DO.1/ DO.2/DO.3
18 KARSIYEM L Grobogan,02-04-1964
03/II

DO.1
19 RUSDIYAT L Grobogan,22-09-1967 03/II Murni
20 KARNO L Grobogan,11-07-1964 03/II DO.1

21
SUPARTI P Grobogan,13-09-1952 03/II DO 3
22 SHALEH Grobogan,17-03-1948 03/II DO 3
23 SARIYEM Grobogan,07-04-1961 03/II DO 3
24 SUWARJO Grobogan,16-05-1960 03/II DO 3
25 SUWARTO Grobogan,31-04-1979 03/II DO 3
26 KADI Grobogan,16-06-1960 03/II DO 2
27 SULASIH Grobogan,03-12-1979 03/II DO 3


Grobogan, 17 Juli 2009
Tutor I Tutor II

Abdussalam Choirul Wachid


















DATA WARGA BELAJAR
KKN TEMATIK PENUNTASAN BUTA AKSARA
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2009

KELOMPOK : 34
TUTOR / NIM : 1. Dahlia ( 2007-32-174 )
2. Maslahatul Robikhah ( 2007-11-259)
DPL : H. SOEDARSONO SH. M.Hum
DESA : Winong
KECAMATAN : Penawangan
NO NAMA L/P UMUR ALAMAT PEKERJAAN STATUS KEAKSARAAN/
PENDIDIKAN SASARAN PROGRAM
1 P Tani DO Pemberantasan
2 P Tani DO Pemberantasan
3 P Tani DO Pemberantasan
4 P Tani DO Pemberantasan
5 P Tani DO Pemberantasan
6 P Tani DO Pemberantasan
7 P Tani DO Pemberantasan
8 P Tani DO Pemberantasan
9 P Tani DO Pemberantasan
10 P Tani DO Pemberantasan
11 P Tani DO Pemberantasan
12 P Tani DO Pemberantasan
13 P Tani DO Pemberantasan
14 P Tani DO Pemberantasan
15 P Tani DO Pemberantasan
16 P Tani DO Pemberantasan
17 P Tani DO Pemberantasan
18 P Tani DO Pemberantasan
19 P Tani DO Pemberantasan
20 P Tani DO Pemberantasan
KABUPATEN : GROBOGAN

GROBOGAN, 25 Agustus 2009
TUTOR 1 TUTOR 2 DPL

Dahlia Maslahatul Robikhah H. Soedarsono SH. M.Hum


DAFTAR WARGA BELAJAR
LULUS EVALUASI

KELOMPOK : 34
Desa / Kelurahan : Winong
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten / Kota : Grobogan


NO NAMA TTL / UMUR ALAMAT
( RT/RW) JENIS KELAMIN STATUS KEAKSARAAN
1 P DO
2 P DO
3 P DO
4 P DO
5 P DO
6 P DO
7 P DO
8 P DO
9 P DO
10 P DO
11 P DO
12 P DO
13 P DO
14 P DO
15 P DO
16 P DO
17 P DO
18 P DO
19 P DO
20 P DO














DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN
BAHAN PENILAIAN KEAKSARAAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN ANGGARAN 2009
REKAPITULASI NILAI PK

Nama Kelompok Belajar : Winong I
No Nama Warga Belajar Nilai bahan penilaian keaksaraan Jumlah Keterangan
Membaca Menulis Berhitung Mendengar Bicara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 82
75
70
70
82
82
70
77
70
70
70
75
82
85
82
75
66
71
80
80 70
70
70
67
80
72
70
75
70
75
80
74
60
80
80
75
70
70
75
72 84
73
71
70
84
82
76
79
77
74
80
70
73
82
82
77
77
71
82
82





































236
218
211
207
246
236
216
231
217
219
230
219
235
247
244
227
213
212
237
234 LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
LULUS
Ds./Kec. / Kab. : Desa Winong Kec. Penawangan Kab. Grobogan



REKAPITULASI WARGA BELAJAR
LULUS EVALUASI PENDIDIKAN KEAKSARAAN

KELOMPOK : 34
Desa / Kelurahan : Winong
Kecamatan : Penawangan
Kabupaten / Kota : Grobogan



NO KELOMPOK JUMLAH WB TERDATA JUMLAH WB YANG MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN JUMLAH WB LULUS EVALUASI
1 20 20 20


JUMLAH 20 20 20



































DAFTAR WARGA BELAJAR


KELOMPOK : 34
TUTOR / NIM : 1. Dahlia ( 2007-32-174 )
2. Maslahatul Robikhah ( 2007-11-259 )
DPL : H. SOEDARSONO SH. M.Hum
DESA : WINONG
KECAMATAN : PENAWANGAN
KABUPATEN : GROBOGAN

1. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


2. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

3. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

4. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


5. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :



6. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

7. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


8. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


9. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


10. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


11. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :



12. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

13. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


14. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :


15. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

16. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

17. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

18. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

19. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :

20. NAMA :
UMUR :
ALAMAT :






























FOTO PROSES PEMBELAJARAN DAN KETRAMPILAN

















































Daftar Rincian Pembelian Alat Ketrampilan Kelompok Belajar
Oleh Mahasiswa KKN Tematik Universitas Muria Kudus
Di Kabupaten Grobogan
Tahun 2009

KROKET

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA SATUAN
( RP ) JUMLAH HARGA KESELURUHAN
( RP )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 Kentang
Telur
Telur Puyuh
Kornet
Tepung Panir
Wortel
Daun Bawang
Merica
Penyedap Rasa
Garam
Gula Pasir
Minyak Goreng
Minyak Tanah 5 Kg
5 Kg
80 Biji
4
2,5 Kg



8 Buah

0,5 Kg
5 Liter
5 Liter @ Rp. 6.000,-
@ Rp. 15.000,-
@ Rp. 300,-
@ Rp. 30.000,-
@ Rp. 9.600,-



@ Rp. 500,-


@ Rp. 12.000,-
@ Rp. 3.500,- Rp. 30.000,-
Rp. 76.000,-
Rp. 24.000,-
Rp. 120.000,-
Rp. 24.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 17.500,-
JUMLAH RP. 386.500,-


BAKI LAMARAN


NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA SATUAN
( RP ) JUMLAH HARGA KESELURUHAN
( RP )

JUMLAH RP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar